Sukses

SBY Sebut Tak Ada Capres Dominan, Jokowi: Lihat Saja Nanti

Menurut Jokowi bagaimana hasil Pilpres nanti tergantung perolehan suara tiap partai pada pemilu legislatif (Pileg).

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau mengomentari 'ramalan' Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa pada Pilpres nanti tak akan ada partai yang memperoleh suara dominan. Menurut Jokowi semua tergantung perolehan suara tiap partai pada pemilu legislatif (Pileg).

"Ya ‎kalau Pileg nanti ada (partai yang dominan). Ya diilihat sajalah nanti seperti apa (perolehan suara Pilpres)," ujar Jokowi di rumah makan di kawasan Meruya, Jakarta Barat, Selasa, (11/3/2014). ‎
‎
Karena itu menurutnya, apa yang diprediksi SBY belum tentu benar. Lantaran konstalasi politik saat Pilpres sangat tergantung dari hasil pemilu legislatif nanti. "Ya kita bicara yang Pileg dulu lah, jangan bahas-bahas Pilpres dulu," jelas Jokowi.

Sebagai salah satu juru kampanye (jurkam) nasional PDIP, Jokowi menargetkan kemenangan besar melampaui apa yang telah ditargetkan partainya.

"Yang jelas kita nggak mau bahas itu (pilpres) dulu. Kita ini ingin PDIP menang dengan angka yang tinggi. Di atas target.‎ Kita bicara Pileg. Kalau itu (Pilpres) urusan partai, urusan ketua umum," jelas Jokowi.

Dalam diskusi, Presiden ‎SBY yang juga ketua umum Partai Demokrat mengatakan sampai kini belum melihat ada calon presiden yang sudah aman dan akan mendominasi perolehan suara. Kendati ada capres yang mengaku sudah memiliki boarding pass ke pencapresan.‎
‎
"Sekarang ini sangat belum certain siapa yang akan jadi presiden menggantikan saya nanti," kata SBY.

SBY menyatakan masing-masing capres punya peluang, tapi semuanya belum aman. "Dalam arti, bisa mengklaim saya akan terpilih, saya akan menang. Itu belum ada kepastian," tukas SBY. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

`Tandingi` Jokowi, Fraksi Demokrat Dukung SBY Jadi Jurkamnas

SBY Sebut Koalisi Makan Hati, Hajriyanto Golkar: Aneh Bin Ajaib

SBY Sebut Koalisi Makan Hati, Rommy PPP: Jangan Terlalu Gemuk

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini