Sukses

Ukraina Kirim 1 Atlet Berkursi Roda untuk `Menantang` Putin

Ukraina menjadikan upacara pembukaanWinter Paralympics yang meriah, yang ditonton jutaan pasang mata, sebagai simbol protes.

Liputan6.com, Sochi - Setelah Olimpiade Musim Dingin berakhir, Sochi kembali menjadi tuan rumah perhelatan olahraga Winter Paralympics. Ajang ini dibuka dengan meriah semalam, wakil dari 45 negara berparade, dihadiri orang nomor satu di Rusia, Presiden Vladimir Putin.

Ukraina, yang sedang berseteru dengan Rusia memilih tak memboikot ajang olahraga itu. Namun, negara itu menjadikan upacara pembukaan yang meriah, ditonton jutaan pasang mata, sebagai simbol protes.

Saat kontingen Ukraina diumumkan, alih-alih 31 atlet, yang muncul hanya satu orang. Dia adalah Mykailo Tkachenko, atlet ski. Ia masuk ke arena Fisht Olympic Stadium dengan kursi roda yang dipasangi bendera Ukraina besar. Mimik wajahnya sangat serius.

Kemunculan sang atlet yang sendirian memancing sorak sorai riuh dari para pengunjung. Sementara, Putin cuek. Ia nampak tenang di tengah sorotan ribuan orang di dalam stadiun dan jutaan orang yang melihatnya di televisi.

Meski krisis Ukraina-Rusia terjadi di Semenanjung Crimea di wilayah yang dikendalikan Kiev, tak ada negara Barat yang memboikot olimpiade paralimpik itu. Inggris dan Amerika Serikat hanya tak mengirim delegasi resmi.

Sementara Ukraina menyatakan baru akan menarik diri jika situasi di Crimea memanas.  "Jika ada eskalasi konflik, intervensi di wilayah negara kami. Kami tak mungkin tetap di sini, kami akan pergi," kata ketua delegasi paralimpik Ukraina, Valeriy Sushkevich seperti Liputan6.com kutip dari Guardian, Sabtu (8/3/2014).

 



Menuju Perang Dingin?

Dilaporkan, 2 kapal perang Rusia telah melintasi Selat Bosphorus Turki menuju ke Laut Hitam. Sebuah kapal Ukraina juga terlihat melintasi Selat Dardanelles di lepas pantai barat Turki dan diperkirakan akan masuk ke Laut Hitam. Pun dengan Amerika Serikat yang mengirim  kapal penghancur rudal USS Truxtun ke lokasi yang sama.

Pengerahan kapal ke Laut Hitam oleh AS ini dianggap sebagai kegiatan rutin yang telah dijadwalkan jauh sebelum adanya krisis di Ukraina.

Dilansir dari Reuters, pernyataan pengerahan kapal milik angkatan laut AS ini dilakukan setelah Petagon menyatakan rencananya untuk mengerahkan lebih banyak jet tempur dalam operasi patroli udara NATO di Baltik.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, pihaknya tak ingin perang dingin kembali terjadi.

"Saya percaya bahwa itu belum dimulai dan saya ingin percaya itu tidak akan mulai."

Peskov berharap dialog antara Rusia dan Ukraina dengan negara-negara Barat sebagai mediator bisa dilakukan. Menurut dia, negara-negara Barat telah gagal menindaklanjuti kesepakatan damai pada 21 Februari yang lalu.

Peskov juga mengatakan Rusia bukanlah aktor di balik manuver pemimpin di Crimea. Meskipun wilayah itu banyak dihuni orang-orang yang berlatar belakang etnis Rusia. Moskow mengaku khawatir akan terjadi kekerasan etnik di Crimea itu.

Dia juga membantah aksi Rusia di Crimea sebagai upaya perluasan wilayah. "Pengumpulan wilayah dalam gaya berabad-abad lalu tidak mungkin," tutur Peskov.

Crimea merupakan wilayah paling panas dalam krisis Ukraina. Setelah tergulingnya Presiden Ukraina Viktor Yanukovich.

Baca juga:

PM Ukraina: Referendum Crimea Ilegal

Blokade Pelabuhan Ukraina, Rusia 'Parkir' Kapal Tua di Pintu Masuk

Mau Pisah dari Ukraina dan Gabung ke Rusia, Crimea Dikecam AS

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.