Sukses

Mau Pisah dari Ukraina dan Gabung ke Rusia, Crimea Dikecam AS

Obama mendesak Putin untuk mencari solusi diplomatik atas krisis politik di Ukraina.

Liputan6.com, Crimea - Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) turun tangan atas rencana bergabungnya wilayah Crimea, Ukraina ke Rusia. Pihak Barat mengutuk langkah Crimea untuk menggelar referendum memilih tetap di Ukraina atau bergabung ke Rusia pada 16 Maret 2014 mendatang.

Atas rencana tersebut, seperti dimuat BBC, Jumat (7/3/2014), Presiden AS Barack Obama menghubungi langsung Presiden Rusia Vladimir Putin lewat telepon. Obama mendesak Putin untuk mencari solusi diplomatik atas krisis politik di Ukraina.

Obama juga kembali menegaskan ke Putin bahwa apa yang dilakukan Rusia telah melanggar kedaulatan Ukraina. Sebab pengiriman tentara Rusia ke Crimea yang merupakan wilayah Ukraina jelas tidak dibenarkan.

Menjawab Obama, Putin meminta agar hubungan Rusia dan AS jangan sampai dikorbankan karena krisis di Ukraina tersebut. Namun Putin mengakui masalah internasional harus diperhatikan.

Parlemen Crimea pada Kamis 6 Maret memutuskan untuk bergabung ke Rusia. Kemudian Crimea akan menggelar referendum yang memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menentukan pilihan, tetap menjadi bagian Ukraina atau bergabung ke Rusia.

Dalam pernyataan resmi di situs, parlemen meminta pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk "memulai prosedur" yang secara formal memungkinkan Crimea untuk bergabung dengan Federasi Rusia.

Crimea adalah wilayah yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia -- yang menjadi pusat ketegangan, menyusul terjungkalnya presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovich.

Pasukan Rusia dan para pendukungnya selama beberapa hari secara de facto telah menguasai kawasan semenanjung -- yang selama ini menikmati otonomi khusus dari Kiev. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

16 Maret Crimea Gelar Referendum: Pilih Rusia atau Ukraina

Protes Intervensi, Presenter `Russia Today` Mengundurkan Diri Saat Siaran

[VIDEO] Momen Unik di Tengah Panasnya Konflik Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.