Sukses

Napi Jadi Imam Salat Minta Hujan di Riau

Kepala Rutan Rengat Gumilar Budi Rahayu menjelaskan, ratusan napi sudah tidak tahan dengan kemarau panjang dan kebakaran hutan di Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap di Riau tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat umum. Aktivitas narapidana di Rutan kelas II B Rengat, juga terganggu. Dengan maksud meminta hujan turun supaya asap berkurang, mereka melaksanakan salat Istisqa.

Kepala Rutan Rengat, Gumilar Budi Rahayu menjelaskan, ratusan napi sudah tidak tahan dengan kemarau panjang dan kebakaran hutan yang menimbulkan asap di Riau. "Mereka terpanggil untuk melaksanakan salat ini," kata Gumilar di Pekanbaru, Riau, Selasa (4/3/2014).

Dengan salat minta hujan itu, ratusan napi berharap hujan turun dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

"Imamnya adalah warga binaan. Ada ratusan yang ikut. Petugas rutan yang beragama Islam juga melaksanakan salat," jelas Gumilar.

Menurut Gumilar, ibadah yang dilakukan ratusan napi ini merupakan bentuk keprihatinan mereka atas bencana yang menimpa Riau. "Di penjara, kami juga berdoa untuk kemaslahatan bangsa, khususnya di Riau. Mudah mudahan musibah ini segera berakhir," imbuh Gumilar.

Selama kabut asap, Gumilar mengimbau warga binaan menjaga kesehatan, supaya tidak terjangkit ISPA. "Alhamdulillah, warga binaan di Rutan ini kompak. Warga binaan yang tidak muslim juga berdoa sesuai keyakinan masing-masing," tandas Gumilar.

Bersamaan dengan itu, Pemerintahan Provinsi Riau juga menggelar ibadah serupa di lapangan Kantor Gubernur Riau. Ribuan warga mulai dari pegawai, siswa dan masyarakat biasa juga hadir melaksanakan salat.

Tujuannya sama, yaitu meminta hujan segera turun untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak sebulan lalu. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

[VIDEO] Bawa Bom Air, Heli Terjebak Asap Kebakaran Hutan Riau

26 Pembakar Hutan Riau Ditetapkan Jadi Tersangka

[VIDEO] Kabut Asap Riau Menebal Lagi, Penerbangan di Pekanbaru `Lumpuh`

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini