Sukses

Kabut Asap Selimuti Sumbar, Warga Butuh Masker

Gangguan pernapasan dan jarak pandang menjadi salah satu imbas yang dirasakan masyarakat.

Liputan6.com, Padang - Akibat pembakaran lahan dan hutan, kabut asap menyelimuti Padang dan kota lain di Provinsi Sumatera Barat. Gangguan pernapasan dan jarak pandang menjadi salah satu imbas yang dirasakan masyarakat.

Menurut seorang masyarakat kota Padang yang bernama Rima Erliani, dengan tebalnya asap membuat jarak pandang bagi pengguna sepeda motor dan pengguna kendaraan roda 4 semakin tidak jelas. Walaupun dalam kondisi terik matahari.

"Kendalanya ya jarak pandang, 300 sampai 500 meter udah susah lihat kita. Bahaya. Jadi males keluar rumah," keluh Rima melalui pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Sabtu (1/3/2014).

Selain itu, imbuh Rima, gangguan pernapasan juga menjadi kendala. Kabut asap yang sudah mulai meluas membuat masyarakat harus menggunakan masker saat keluar rumah, khususnya bagi pengendara sepeda motor.

Namun, menurut Rima, ketersediaan masker pun menurun lantaran tingginya permintaan masyarakat yang menjadi korban kabut asap di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini terbukti banyaknya daerah lain yang jauh-jauh datang ke Padang untuk mencari masker.

"Pembagian masker sih ada persimpangan lampu merah, tapi masih kurang. Soalnya ada yang datang dari daerah-daerah lain ke Padang untuk beli masker, dan mereka nggak dapat," ujar Rima.

Demikian pula Kota Bukittinggi di Sumbar yang diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau. Bahkan, pekan ini, kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Pemerintah Kota Bukittinggi mengimbau warga mengurangi kegiatan di luar rumah karena kabut asap sudah mulai mengancam kesehatan. Menurut Dinas Kesehatan setempat, jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang berobat di rumah sakit dan puskesmas meningkat sekitar 20 persen.

Wilayah Mandailing Natal di Sumatera Utara juga tak lepas dari bencana kabut asap. Selama 3 pekan terakhir, kabut asap tak kunjung berkurang. Udara kian tak sehat, pemerintah kabupaten setempat pun menyatakan status Darurat Asap. Meski demikian, belum terlihat warga yang menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Selain asap kiriman dari Riau, puluhan titik api juga terdeteksi di area pembersihan lahan akibat pembakaran hutan untuk perkebunan di wilayah Mandailing Natal. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Kabut Asap, Penerbangan Bandara SSK II Terancam Batal Semua
[VIDEO] Kabut Asap Riau, Satgas Buru Pembakar Hutan
6.000 Hektar Lahan Riau Diamuk si `Jago Merah`

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini