Sukses

Listrik Padam, Pulau Mindanao di Filipina Gelap Gulita

Warga Mindanao telah lama bergulat dengan kekurangan listrik kronis selama bertahun-tahun.

Liputan6.com, Manila Warga Filipina terpaksa menjalani aktivitas sehari-hari dalam kondisi gelap gulita pada Kamis waktu setempat. Terjadi gangguan terhadap pasokan listrik parah.

"Jutaan orang tanpa listrik di Filipina selatan pada hari Kamis, setelah gangguan listrik besar-besaran," kata para pejabat setempat seperti dikabarkan Channel News Asia yang dimuat Liputan6.com, Kamis (26/2/2014).

Petugas instalasi listrik sedang bekerja untuk menentukan penyebab dari padamnya listrik.

Menurut pihak berwenang, pemadaman listrik terjadi sebelum fajar. Dan hingga tengah hari, listrik belum juga normal.

Daerah yang terkena dampak adalah kawasan padat penduduk di Mindanao, rumah bagi seperempat dari hampir 100 juta penduduk negara itu.

"Laporan menunjukkan bahwa kawasan Mindanao mengalami gangguan pada pukul 3.53... . Kami masih menentukan penyebab dan luasnya gangguan," kata perusahaan listrik Filipina, National Grid Corporation Filipina (NGCP) dalam sebuah pernyataan.

Mindanao, pulau terbesar di selatan sebagian besar bergantung pada pembangkit listrik tenaga air. Warga telah lama bergulat dengan kekurangan listrik kronis selama bertahun-tahun.

NGCP mengatakan sedikitnya 12 dari kota-kota utama di Mindanao dan provinsi - termasuk di kawasan perdagangan utama - terpengaruh. Sementara di beberapa wilayah, listrik sudah menyala beberapa jam kemudian, meski dengan daya terbatas.

Menteri Energi Filipina Jericho Petilla mengatakan, kru perbaikan sudah bekerja untuk melacak penyebab gangguan tersebut. Ia yakin, pasokan akan kembali normal.

"Sejauh ini, belum ada laporan dari pembangkit listrik yang rusak," kata Petilla kepada radio DZBB di Manila.

"Mereka siap menghidupkan kembali aliran listrik, kita hanya perlu menyalakannya satu per satu. Kami mencoba untuk mencari tahu di mana sumber gangguan itu," jelas Petilla.

Menurut Petilla, pemadaman tersebut kemungkinan disebabkan oleh saluran transmisi yang bermasalah.

Kekurangan listrik tahun lalu memaksa NGCP untuk mengurangi jatah suplai listrik di Mindanao, sehingga sampai dengan 12 jam terjadi pemadaman. Akibatnya merusak ekonomi lokal, karena  produksi barang dari pabrik melambat.

Pemadaman listrik pada hari Kamis terjadi di pulau itu, ketika warga sedang bersiap-siap untuk bekerja.

"Aku harus menggunakan cahaya seadanya dari korek, karena toko-toko masih tutup dan kami tidak memiliki lilin," kata pemilik toko di pasar yang juga ibu dari 2 orang anak, Mary Villasenor dari selatan Davao City.

"Anak-anak harus pergi ke sekolah dengan pakaian kusut, karena kami tak bisa menyalakan setrika," ucap Mary sedih. (Elin Yunita Kristanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini