Sukses

IPW: Kursi Wakapolri Bukan `Arisan Jenderal`

Posisi Wakapolri di tahun politik 2014 adalah posisi yang sangat strategis dan bukan posisi sebagai hadiah atau arisan para jenderal senior.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai ada 2 kriteria utama dalam memilih calon Wakapolri pengganti Komjen Pol Oegroseno. Oegroseno akan pensiun pada akhir Februari 2014 ini.

"Pertama, calon Wakapolri harus dari angkatan dan usia yang lebih muda dibanding Kapolri Sutarman. Tujuannya, agar komunikasi dan koordinasi antar Kapolri dan Wakapolri tidak ada kesenjangan," kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2/2014).

Kedua, lanjut dia, calon Wakapolri jangan dari perwira tinggi atau jenderal senior yang sudah mau pensiun. Sebab, posisi Wakapolri di tahun politik 2014 adalah posisi yang sangat strategis dan bukan posisi sebagai hadiah atau arisan. Apalagi untuk para jenderal senior yang akan pensiun.

"IPW melihat, proses pergantian Wakapolri Komjen Oegroseno berjalan sangat alot. Ada tarik-menarik yang kuat di lingkungan elite Polri untuk memilih antara jenderal bintang 3 senior, yang sudah mau pensiun dengan jenderal bintang 2 yang potensial," ungkap Neta.

Akibat tarik-menarik itu, sambungnya, proses pergantian Oegroseno menjadi lamban. Bahkan sampai detik-detik terakhir, nama pengganti Oegroseno belum diumumkan.

"Padahal masa tugas Oegroseno tinggal hitungan jam."

IPW menduga, di internal Polri terkesan ada pihak tertentu yang mendorong Kapolri Sutarman agar mengusulkan beberapa jenderal senior sebagai calon Wakapolri. Alasannya, kaderisasi urut kacang dan agar tidak terjadi lompatan junior melangkahi senior.

"Pola pikir ini jelas tidak tidak masuk akal dan menyesatkan masa depan Polri. Apalagi jika melihat beberapa jenderal senior yang diusulkan sebagai calon Wakapolri itu beberapa bulan ke depan akan pensiun," jelas dia.

Bila itu terjadi, herannya, dalam posisi masa tugas yang sangat singkat apa yang akan bisa dilakukan saat menjabat Wakapolri.

"Jabatan Wakapolri bukanlah 'arisan para jenderal' yang sudah mau pensiun. Sebab itu, Kapolri yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan calon Wakapolri harus memilih dari perwira yang lebih muda, baik usia maupun angkatan. Selain itu calonnya bisa diterima semua pihak, punya kapabilitas, integritas, dan senantiasa mendorong perubahan di Polri," tandas Neta. (Ismoko Widjaya)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini