Sukses

Diduga Bebaskan Pelaku Penganiayaan, Warga Kepung Kantor Polisi

Kapolsek Cakranegara Kompol Gede Wirawan menjelaskan bahwa pelaku saat ini telah dibawa ke Polres Mataram, untuk penyelidikan.

Liputan6.com, Lombok - Puluhan warga Desa Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu malam mendatangi Polsek Cakranegara. Karena warga menduga, pihak Polsek Cakranegara telah membebaskan Holy, pelaku penganiayaan yang menyebabkan seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) Romlah meninggal dunia.

"Pelaku dibebaskan padahal sempat ditahan tapi dibiarkan berkeliaran, itu yang membuat warga marah," Kata Hasnan, Keluarga korban saat berbincang dengan Liputan6.com di Lombok, NTB, Rabu (26/2/2014) malam.

Pihak Polsek Cakranegara berhasil meredam masa. Kapolsek Cakranegara Kompol Gede Wirawan turun menemui masa dan menjelaskan bahwa pelaku saat ini telah dibawa ke Polres Mataram, untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.

"Saat ini pelaku telah kami amankan di Polres Mataram, kami tidak membiarkan pelaku berkeliaran" ujar Kapolsek Cakranegara Kompol Gede Wirawan kepada warga.

Untuk memastikan pernyataan Kapolsek tersebut, Masa kemudian beralih mendatangi rumah Holy, yang berlokasi di dusun Lendang Lekong tepat di belakang pasar bertais, tempat Romlah dianiaya.

Namun, warga tidak mendapati pelaku di rumahnya, dan meyakini pernyataan Kapolsek bahwa pelaku telah diamankan di Polres Mataram adalah benar. Warga kemudian meninggalkan Lokasi.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, Romlah, warga Desa Bengkel yang berprofesi sebagai PKL di Pasar Bertais, diduga dianiaya Holy. Karena Romlah melempar Holy dengan senjata tajam, sehingga Holy geram dan menendang bagian leher Romlah.

"Pelaku melapor ke polsek Cakra karena dilempari senjata tajam oleh Korban (Romlah) ke bagian muka pelaku, sehingga pelaku spontan menendang korban, akibat senjata tersebut pelaku mendapat 12 jahitan di bagian wajah," kata Kompol Gede Wirawan.

Sebelumnya, Romlah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Ruslan Mataram dan mengalami koma sejak pagi tadi. Namun, sekitar pukul 21.00 malam tadi Ibu 9 anak ini menghembuskan Nafas terakhir. (Riski Adam)

 

Baca Juga:

Diduga Dianiaya Penjaga Pasar, PKL di Lombok Koma

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini