Sukses

Polisi Dianiaya, Pistolnya Dibawa Kabur

Melihat seorang penarik becak ditodong, Suharto berusaha menolong. Tapi, provos Poltabes Medan ini malah menjadi korban. Bahkan, senjata apinya dibawa kabur pelaku.

Liputan6.com, Medan: Kejahatan bisa menimpa siapa saja, seperti halnya Ajun Inspektur Satu Suharto, provos Kepolisian Kota Besar Medan, Sumatra Utara. Korban yang akan berangkat tugas, Kamis (13/11) pagi tadi, menjadi korban perampokan dan penganiayaan dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai polisi. Bahkan, senjata api milik korban dibawa kabur pelaku.

Kepala Poltabes Medan Ajun Komisaris Besar Polisi Aton Suhartono mengatakan, kasus ini terjadi sekitat pukul 05.30 WIB, saat korban akan berangkat ke kantor untuk mengikuti apel dinas. Namun di tengah jalan, Suharto melihat seorang penarik becak menjadi korban penodongan kedua pelaku. Suharto pun berusaha menolongnya. Tapi, ia yang berusaha menangkap pelaku akhirnya malah menjadi korban.

Aparat Kepolisian Sektor Deli Tua yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan di tepi kanal proyek pengendali banjir Kota Medan di jalan STM Ujung, Marendal, lokasi aksi kejahatan tersebut. Penyisiran yang dilakukan polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti berupa besi panjang dan sarung golok yang diduga digunakan pelaku.

Polisi juga membawa tukang becak yang akan dijadikan saksi. Menurut Fauzi si tukang becak, ia hanya melihat korban dalam keadaan berlumur darah dan berteriak minta tolong dan kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Dan kini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk menjalani perawatan intensif. Berdasarkan pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka bacok di kepala, satu jari tangan patah dan sekujurnya badannya penuh luka.

Menurut saksi lainnya, kasus ini sebenarnya bermotif dendam. Alasannya, korban dan pelaku sudah saling kenal, tapi memiliki masalah pribadi. Bahkan sebelum perampokan dan penganiayaan terjadi, salah seorang tersangka sempat mengaku anggota kepolisian dan sempat menunjukkan identitasnya sebagai aparat.(RIO/Yudhistira)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini