Sukses

Bisnis Batik Tasik Terancam Gulung Tikar

Bisa jadi penggemar batik di Nusantara bakal sulit memperoleh batik Tasik. Usaha kerajinan batik tersebut terancam gulung tikar karena kekurangan modal.

Liputan6.com, Tasikmalaya: Kerajinan batik adalah satu di antara kekayaan budaya Nusantara. Bahkan, hingga kini, berbagai daerah mengembangkan kerajinan kebanggaan Indonesia itu. Sayangnya, pengembangan batik Tasik semakin mengkhawatirkan. Penyebabnya adalah modal yang minim dan menyusutnya jumlah perajin batik di Kota Tasikmalaya. Hal itu diutarakan pengusaha batik Doddy di Tasikmalaya, Jawa Barat, baru-baru ini.

Doddy mengungkapkan, beberapa tahun ini jumlah perajin batik Tasik tinggal 20 orang. Bahkan, dari jumlah tersebut tinggal tiga perajin yang masih produktif. Tentu saja, itu menghambat perkembangan batik tersebut. Padahal, batik Tasik mempunyai harga jual yang cukup bersaing. Dia mencontohkan, batik cap dijual dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per helai. Sementara batik tulis ditawarkan dengan harga Rp 150.000 hingga Rp 600.000 per kain.

Bila tak mendapat suntikan modal dan perhatian dari pemerintah, Doddy khawatir kerajinan batik Tasik terancam gulung tikar. Bahkan, batik yang terkenal menawan ini terancam punah. Padahal, batik Tasik mempunyai kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Karena keunikan itu, batik tersebut sangat berbeda dengan batik daerah lain. Dari segi warna, batik Tasik cenderung bernuansa biru, oranye, dan merah.(ANS/Esther Mulyanie dan Binsar Rahadian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini