Sukses

Edam Burger dengan Cita Rasa Indonesia

Untuk memulai usaha makanan harus menyesuaikan dengan selera masyarakat. Selain itu, ciptakan harga sesuai kemampuan masyarakat serta berikan pelayan terbaik pada setiap konsumen.

Liputan6.com, Jakarta: Hampir semua orang tentunya mengenal burger, terutama yang hidup di kota-kota besar. Burger merupakan makanan ala barat yang umumnya sering disantap di restoran cepat saji. Tapi kini, telah ada burger ala Indonesia, yaitu Edam Burger. Nama Edam adalah kebalikan dari nama pemiliknya, yaitu Made, lengkapnya Made Ngurah Bagiana.

Imej yang dimiliki burger sebagai makanan impor menjadikannya sebuah peluang yang sangat besar. Sebab, bagi sebagian masyarakat Indonesia, burger masih dianggap sebagai makanan yang cukup berkelas dan memiliki prestise. Sehingga segmentasi pasarnya pun cukup potensial.

Semua bahan dasar pembuatan Edam Burger pun diproduksi dan diolah sendiri. Hal ini untuk menciptakan burger yang higienis, mutu dan kualitas yang terjamin serta cita rasa khas yang berbeda dengan burger pada umumnya.

Made menuturkan, kunci awal dalam mebuat konsep usaha makanan adalah harus bisa menciptakan suatu cita rasa yang khas yang digemari masyarakat sekitar. Misalnya, seseorang harus bisa mengetahui selera masyarakat Jawa Barat ataupun selera masyarakat Sumatra Selatan. Setelah mengetahui, barulah diikuti sehingga membuat produk tersebut akrab dengan selera masyarakat.

Selanjutnya, ciptakan harga yang memadai sesuai dengan kemampuan masyarakat. Satu hal yang tak kalah penting juga ciptakan pelayanan yang terbaik. "Karena hal itu akan menciptakan imej tersendiri bagi masyarakat ataupun konsumen serta dapat menentukan maju mundurnya suatu usaha makanan," tutur Made.

Dalam menjaankan usahanya, Edam Burger kini telah memiliki pabrikasi, artinya semua bahan baku disuplai dari pabrik Edam sendiri. Selain itu, Edam Burger juga memiliki distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini Edam memiliki hampir 30 distributor yang berperan sebagai jembatan penghubung antara mitra usaha dengan Edam pusat. Sehingga dapat meningkatkan potensi usaha para mitranya itu.

Untuk menjalin kemitraan dengan Edam Burger sifatnya sangat fleksibel. Edam Burger tidak menerapkan sistem royalti fee, melainkan menjual putus. Edam akan melayani semua pembelian yang dilakukan para mitra usaha. Selain itu, Edam Burger juga memberikan Bantuan Langsung Usaha (BLU), yaitu kegiatan sosial yang diberikan kepada setiap orang yang ingin memulai usaha.

Made Ngurah mulai merintis usahanya dari dua buah gerobak keliling. Kini, setelah 19 tahun menjalankan usahanya itu, ia sudah memiliki 14 pabrik roti dan juga sekitar 4.000 mitra. Bahkan, untuk menjadi mitra usahanya cukup dengan modal Rp 17 ribu pun sudah bisa membuka usaha burger milik Anda sendiri.

Made berharap apa yang dijalankannya bisa memberikan inspirasi bagi orang lain untuk memulai suatu usaha baru. Dengan demikian dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. "Tidak ada kata sulit untuk memulai," ucap Made.(UPI/Julianus Kriswantoro)

Made Ngurah Bagiana
Ponsel: 0815-1107-6998
Jalan Malaka Raya Nomor 84
Klender, Jakarta Timur

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini