Sukses

Merangkai Limbah Kayu Jati

Para pengrajin asal Ngawi membuat kerajinan unik dari limbah kayu jati yang sudah aus dimakan usia. Selain unik, penjualan hasil kerajinan ini mampu menembus pasar mancanegara.

Liputan6.com, Ngawi: Patung kayu biasanya dibuat dengan cara dipahat. Namun, cara itu tidak dilakukan para pengrajin di Desa Kerek, Kecamatan Ngawi, Jawa Timur. Di tangan mereka, patung dibuat dengan cara ditempel. Bahan pembuatnya pun bukan dari kayu gelondongan melainkan limbah kayu jati yang sudah aus dimakan usia.

Para perajin merakit hewan seperti jerapah, gajah, hingga sapi. Mereka juga mengolah limbah kayu jati untuk dijadikan berbagai macam mebel. Di antaranya pot bunga dan tong. Untuk mendapatkan hasil bagus, limbah dipilih sesuai bentuk yang akan dirakit kemudian dipotong menjadi kotak-kotak kecil. Untuk membuat satu jenis hewan diperlukan waktu dua minggu.

Untuk mempertahankan keaslian warna kulit, semua barang antik tidak diwarnai atau dicat. Mereka lebih mempertahankan warna asli limbah kayu jati. Hasil kerajinan ini dipasarkan mulai dari Jepara, Bali, sampai ke Korea. Harganya pun bervariasi mulai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta tergantung ukuran hewan.(YNI/Dirgo Suyono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.