Sukses

Ribuan Hektare Tambak Udang Terendam

Banjir di sejumlah wilayah di Jawa Barat hingga kini masih belum surut. Di kawasan Subang dan Karawang, ratusan rumah dan ribuan hektare areal tambak masih terendam.

Liputan6.com, Subang: Sekitar 5.000 hektare areal tambak udang di Blanakan, Subang, Jawa Barat, hingga Selasa (3/2) masih terendam. Banjir di daerah ini terjadi setelah Sungai Ciasem meluap akibat tingginya curah hujan dalam empat hari terakhir. Akibat banjir petani tambak gagal memanen udang bago sehingga terancam rugi miliaran rupiah.

Selain merendam tambak udang, banjir juga merendam ratusan hektare sawah serta 115 rumah milik warga. Sejumlah jalan utama antardesa juga ikut terendam. Ketinggian air di permukiman mencapai 60 centimeter hingga satu meter. Meski begitu warga belum mau mengungsi.

Di Karawang, ratusan rumah di tiga desa di Rengasdengklok juga terendam banjir akibat Sungai Citarum meluap setelah diguyur hujan dalam sepekan terakhir. Karena ketinggian air sudah mencapai hingga satu meter sebagian warga mengungsi ke pinggir jalan dengan mendirikan tenda darurat. Ketinggian air akan terus bertambah karena curah hujan masih tinggi sementara sistem pembuangan air juga tidak berfungsi.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Ciamis juga mengakibatkan Sungai Kedungpalumpung meluap. Akibatnya areal persawahan warga di Padaherang dan Kalipucang yang berada di sepanjang aliran sungai terendam. Tanaman padi yang sedang menguning dan siap dipanen hampir tertutup air. Di beberapa persawahan kedalaman air mencapai dua setengah meter sehingga tanaman padi rusak total.

Banjir juga masih menggenangi sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Cepu, Jateng, warga terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat di pinggir rel kereta api. Banjir di wilayah ini terjadi setelah Sungai Bengawan Solo meluap [baca: Bengawan Solo Meluap, Warga Mengungsi].

Banjir yang melanda Makassar, Sulawesi Selatan, sejak sepekan ini semakin meluas. Ratusan kepala keluarga di Kelurahan Batua Raya, terganang air. Sekitar 120 kepala keluarga korban banjir mengungsi ke sebuah masjid tak jauh dari lokasi banjir. Sedangkan 200 kepala keluarga lainnya menolak meninggalkan rumah karena khawatir harta bendanya dijarah pencuri saat mengungsi.

Banjir juga menggenangi Kecamatan Tamalate yang berbatasan dengan Kabupaten Gowa, Sulsel. Di Kecamatan ini ratusan rumah warga terjebak banjir sejak tiga hari yang lalu.

Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sudah lebih dari dua bulan tergenang banjir. Musim hujan yang berkepanjangan membuat warga di puluhan desa di Kecamatan Bati-Bati, Kurau, dan Bumi Makmur, terganggu genanangan air. Sedikitnya 1.100 rumah penduduk terendam air. Jumlah ini tidak termasuk puluhan sekolah, rumah ibadah, dan perkantoran desa, serta puskesmas.

Sementara itu, ketinggian air di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, tadi malam, mulai surut. Namun curah hujan masih tinggi sehingga kemungkinan besar banjir kiriman akan kembali menggenangi kawasan ini. Warga setempat juga mulai dijangkiti penyakit, seperti pilek, batuk dan gatal-gatal.

Kini para korban banjir mengungsi di beberapa tempat. Sekitar 175 kepala keluarga menempati Bioskop Nusantara dan sebagian kecil lainnya menempati rumah toko di tepi jalan.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.