Sukses

Banjir di Kampung Pulo Berangsur Surut

Meski banjir sudah surut, warga Kampung Pulo, Jaktim belum bisa kembali dari tempat pengungsian. Ratusan rumah di kawasan Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, hingga sore tadi masih terendam sedalam setengah meter.

Liputan6.com, Jakarta: Banjir di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Jumat (16/1) malam, berangsur surut. Meski demikian karena luapan air belum memungkinkan warga di bantaran Sungai Ciliwung ini belum bisa kembali dari tempat pengungsian. Ratusan warga terpaksa tetap bertahan.

Sementara itu, ratusan rumah di kawasan Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara, hingga sore tadi masih terendam sedalam sekitar setengah meter. Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Sunter. Sebagian warga hingga kini masih mengungsi di sejumlah tempat ibadah.

Akibat banjir kanal barat meluap, Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, juga tidak luput dari banjir. Sudah empat hari banjir di kawasan ini tidak surut. Di sejumlah titik ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Ratusan tempat usaha terpaksa tutup.

Warga Kampung Melayu kembali mengungsi. Ratusan warga terpaksa tinggal lagi di pengungsian di Bioskop Nusantara. Memasuki hari keempat, sebagian pengungsi korban banjir mulai terkena berbagai penyakit. Banjir juga menggangu kegiatan sekolah. Di kawasan Bukit Duri, Jakarta Timur, beberapa sekolah libur akibat luapan air Sungai Ciliwung.

Di Karawang, Jawa Barat, ribuan rumah warga di Rengas Dengklok juga terendam akibat dua tanggul Sungai Citarum jebol sejak kemarin. Ratusan rumah di Kecamatan Karawang barat dan Batujaya juga ikut terendam. Ketinggian air di beberapa desa bahkan sudah mencapai atap rumah sehingga memaksa penghuninya mengungsi di pinggir jalan dengan tenda seadanya.

Banjir juga merendam lima kecamatan di Kota Martapura, Kalimantan Selatan, akibat Sungai Martapura meluap. Ini merupakan banjir ketiga kali dalam dua bulan terakhir, namun kali ini adalah yang terparah. Lokasi yang terparah dilanda banjir adalah Kecamatan Martapura Kota dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Ketinggian dikhawatirkan terus bertambah karena hujan masih turun. Sebagian warga mulai mengungsi ke sejumlah sekolah dan kantor kepala desa. Selain rumah fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah, dan gedung perkantoran juga ikut terendam sehingga mengganggu kegiatan warga.

Sudah tujuh hari rumah warga di Kota Semarang bagian bawah terendam dan hingga kini masih belum surut karena hujan masih terus berlangsung. Selain merendam permukiman, jalan raya pun tak luput dari genangan sehingga arus lalu lintas terganggu. Warga juga belum mau mengungsi karena belum ada tanda-tanda air akan surut.

Di pantai utara Kabupaten Serang, Banten, banjir tidak hanya merendam ratusan rumah juga areal sawah dan tambak warga. Daerah ini sudah empat hari terendam akibat diguyur hujan deras dan air laut pasang. Para pemilik sawah dan tambak tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya pasrah karena tidak bisa menyelamatkan ratusan bibit ikan yang hanyut dibawa arus. Begitu juga tanaman padi dipastikan gagal panen karena semua tanaman sudah terendam.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini