Sukses

Ryaas Rasyid: Gus Dur Dijerumuskan Orang-Orang Terdekatnya

Kursi presiden sudah pasti diduduki Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri. Tetapi ada kekhawatiran Indonesia bakal memiliki presiden ganda.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Abdurrahman Wahid adalah korban dari permainan orang-orang di sekeliling Gus Dur yang tak jujur. Selama ini Gus Dur mendapatkan masukan dan saran yang malah menjerumuskannya hingga kalah telak secara politis. Pernyataan tersebut dikemukakan Ryaas Rasyid, Mantan Menteri Negara Otonomi Daerah yang mengundurkan diri dari kabinet pimpinan Gus Dur, dalam "Dialog Khusus SCTV", Senin (23/7). Hadir dalam dialog yang dipandu Rosianna Silalahi itu narasumber lain, yakni Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Sholahuddin Wahid dan Pengamat Militer Hasnan Habib.

Karena itu, baik Hasnan, Ryaas, maupun Gus Sholah -- demikian Sholahhddin Wahid sering disapa, yakin Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri menjadi presiden, hari ini juga. Namun demikian, ketiganya khawatir dengan sikap Presiden Wahid yang kian mengeras, bahkan menyatakan akan mempertahankan kekuasannya dengan segala cara. Bahkan sikap keras itu akan diwujudkan dalam bentuk jihad dengan dalih mempertahankan integritas bangsa dan negara.

Selain itu, ketiga pembicara khawatir sikap keras Gus Dur itu, juga akan melahirkan dua presiden dalam sistem pemerintahan di Tanah Air. Kekhawatiran ini sebelumnya pernah dilontarkan Daniel Sparingga, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur. Bila prediksi itu terjadi, menurut Gus Sholah, maka pengakuan presiden yang sah tergantung pada dukungan dunia international.

Tetapi, lagi-lagi Hasnan, Ryaas dan Gus Sholah khawatir dengan imbas aktivitas politik di Jakarta ke masyarakat di Jawa Timur, khususnya di kantong-kantong pendukung Gus Dur. Bahkan menurut Daniel Sparingga, emosi pendukung Gus Dur di daerah tapal kuda, sewaktu-waktu dapat meledak. Penyebabnya, menurut Daniel adalah logika politik yang berbeda antara pendukung Gus Dur dan elite politik di Jakarta. Elite di Jakarta melihat Gus Dur melanggar haluan negara. Sedangkan pendukung Wahid melihat aktivitas elite untuk melengserkan pimpinannya dari jabatan presiden sebagai tindakan yang dzalim.(YYT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini