Sukses

Mahasiswa UKI-YAI Tawuran

Selain perang batu, mahasiswa UKI dan YAI Persada juga saling serang menggunakan bom molotov. Tawuran ini berhasil dibubarkan polisi dan enam mahasiswa ditangkap.

Liputan6.com, Jakarta: Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia dan YAI Persada kembali tawuran di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/10) siang. Para calon intelektual itu saling serang menggunakan batu dan bom molotov. Sejumlah mahasiswa dari kedua universitas itu luka-luka.

Tawuran juga menyebabkan kemacetan parah di jalan-jalan di sekitar kampus. Tak hanya itu, satu unit mobil yang tengah mengantar pasien Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo juga hancur terkena lemparan batu.

Lebih dari 100 polisi yang diterjunkan untuk melerai tawuran tak dapat berbuat banyak. Mereka bahkan turut menjadi sasaran lemparan batu. Tawuran baru berhenti setelah polisi mengambil tindakan tegas dan mengejar para mahasiswa. Enam mahasiswa ditangkap dalam tawuran ini.

Bukan kali ini saja mahasiswa UKI dan YAI Persada terlibat tawuran. Akhir Mei silam, mereka juga terlibat perkelahian massal. Sejumlah mahasiswa tampak membawa senjata tajam dan batang besi. Dalam bentrokan itu, bahkan terlihat bom molotov dilemparkan mahasiswa [baca: Lagi-Lagi, Mahasiswa UKI-YAI Tawuran].

Polisi yang berhasil membubarkan tawuran antara mahasiswa UKI dan YAI beberapa jam kemudian kembali direpotkan dengan tawuran mahasiswa. Kali ini mahasiswa UKI bentrok dengan mahasiswa Universitas Bung Karno. Lokasi ketiga kampus ini memang berdekatan.

Sementara itu, seorang mahasiswa UKI yang takut ditangkap polisi lari menceburkan diri ke sungai. Marloly Starly menderita luka-luka karena menceburkan diri ke sungai. Marloly mengaku terpaksa menceburkan diri ke sungai karena takut ditangkap polisi yang sempat memukulnya.

Selain Marloy, Endro Bawono, seorang wartawan televisi Indosiar mengalami luka lebam di bagian perut setelah ditendang mahasiswa UKI, Frans Alpader Alfonso ketika meliput tawuran antar mahasiswa UKI dan YAI. Menurut Endro dirinya yang sedang mengambil gambar tiba-tiba dilarang oleh Frans. Tak diduga mahasiswa tersebut langsung menendang bagian perutnya. Tadi malam Endro sudah melaporkan kasus penganiayaan itu ke Mapolres Metro Jakarta Pusat.(BOG/Donvito Samarta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini