Sukses

Korban Kebakaran Muara Baru Mengungsi di Pinggir Jalan

Korban kebakaran di Muara Baru, Penjaringan, Jakut, mengungsi di sejumlah gudang dan pinggir jalan. Tenda darurat di lokasi bekas kebakaran tidak mampu menampung besarnya jumlah korban.

Liputan6.com, Jakarta: Ratusan korban kebakaran di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, terpaksa mengungsi di sejumlah gudang dan pinggir jalan, Senin (13/10). Tenda darurat di lokasi bekas kebakaran tidak mampu menampung besarnya jumlah korban. Hingga saat ini penyebab pasti terjadinya kebakaran masih diselidiki polisi.

Kebakaran yang terjadi semalam di Rukun Warga 17, Muara Baru, ini menyebabkan 2.500 jiwa dari sekitar 500 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Api merembet dengan cepat karena lokasi kebakaran merupakan kawasan padat penduduk dan bangunan umumnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar [baca: Ratusan Rumah di Muara Baru Terbakar].

Dua puluh delapan unit mobil pemadam kebakaran dibantu warga hingga dini hari tadi harus bekerja keras memadamkan api. Namun kuatnya embusan angin membuat api sulit dipadamkan. Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat hubungan pendek arus listrik. Menurut warga, kebakaran ini merupakan yang ketiga kalinya di lokasi yang sama.

Kebakaran juga terjadi di toko yang menjual bahan pokok milik Sumarni dini hari tadi. Dengan cepat api menjalar dan membakar ludes tiga toko lainnya di kawasan perniagaan Lasolo lantaran kencangnya tiupan angin. Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik akibat seringnya pemadaman listrik bergilir di Kota Kendari.

Pemadam kebakaran mengerahkan tiga unit mobil. Namun petugas tetap kewalahan menjinakkan amukan api karena sebagian barang mudah terbakar misalnya koleksi buku milik Toko Buku Aneka Ilmu dan aneka baju milik Toko Busana Jaya. Tak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, satu unit rumah penampungan buruh migran ludes dilalap api. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Peristiwa ini juga membuat belasan pekerja yang berencana mengadu nasib ke luar negeri batal karena tiket, paspor, beserta barang mereka ikut hangus terbakar.

Menurut saksi, api berasal dari lilin yang terjatuh ke kasur lantas menyambar bagian rumah lainnya. Sebelumnya Perusahaan Listrik Negara mencabut sambungan listrik rumah tersebut karena telah tiga bulan menunggak.(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini