Sukses

Masyarakat Pekalongan Kecam Pertunjukan Dangdut Erotis

Masyarakat menyesalkan pertunjukan tak senonoh itu. Tanpa hiburan tambahan pun, tradisi Syawalan Megono Gunungan mampu menarik minat masyarakat.

Liputan6.com, Pekalongan: Tradisi syawalan di Pekalongan, Jawa Tengah, yang diwarnai goyang erotis artis dangdut menuai protes dari masyarakat kota santri itu. Belum lama ini, mereka meminta pemerintah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab segera mengevaluasi dan memperbaiki citra kota santri. Protes ini antara lain dilontarkan Ketua Majelis Ulama Indonesia Khotim Mohamad dan Faruq Eko Warto, tokoh masyarakat setempat.

Tarian erotis penyanyi dangdut tersebut sebenarnya bertolak belakang dengan semangat Syawalan Megono Gunungan atau tradisi sepekan setelah Idulfitri yang semestinya sarat nuansa religius. Namun, kenyataannya, gerakan tak senonoh itulah yang disuguhkan penyelenggara Syawalan di Linggo Asri, Pekalongan, kemarin. Tak peduli sebagian penonton adalah anak kecil.

Masyarakat menyesalkan pertunjukan tak senonoh itu. Tanpa hiburan tambahan pun, tradisi Syawalan Megono Gunungan mampu menarik minat masyarakat. Apalagi, pertunjukan musik dangdut di sela tradisi tersebut diwarnai perkelahian massal antarpenonton akibat saling senggol ketika berjoget enam orang diseret polisi karena diduga memicu keributan [baca: Panggung Dangdut di Syawalan Picu Kerusuhan].

Pada Juni silam, warga Pekalongan juga dihebohkan pertunjukan erotis di alun-alun kota. Saat itu empat gadis menyuguhkan tarian yang dianggap tidak senonoh atau tak sepatutnya dipertontonkan di depan umum [baca: Tarian Angel Dance Terus Menuai Kecaman].(ANS/Budi Harto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini