Sukses

Keracunan Makanan, Satu Tewas

Satu orang meninggal dan dua lainnya masih dirawat di rumah sakit karena keracunan usai menyantap mi instan saat makan sahur. Sementara itu, ratusan mahasiswa dan sejumlah tamu keracunan setelah menyantap hidangan buka puasa.

Liputan6.com, Cirebon: Tiga orang dalam satu keluarga di Cirebon, Jawa Barat, keracunan usai menyantap mi instan saat makan sahur, Sabtu (20/9). Satu orang bahkan meninggal, sementara dua lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Gunungjati, Cirebon.

Gejala keracunan yang dialami oleh bapak dan anak ini sebenarnya terjadi sejak kemarin pagi usai makan sahur. Namun baru dilarikan ke rumah sakit jelang sore tadi setelah kondisinya semakin memburuk. Namun sayang satu anaknya yang bernama Asep Romli jiwanya tidak tertolong setelah sempat dirawat di rumah sakit. Kini jasad Asep disemayamkan di rumah duka di Blok Sumur, Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Hingga malam tadi pihak kepolisian belum bertindak dengan adanya kasus keracunan ini. Barang bukti bungkus mi instan yang dibeli dari sebuah swalayan di Kota Cirebon masih disimpan oleh pihak keluarga.

Kepanikan terjadi saat berlangsung acara buka puasa akbar di Gedung Academic Center, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Ratusan mahasiswa keracunan dengan gejala mual, muntah dan pening. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang jatuh pingsan.

Sekitar lima ratusan mahasiswa, tamu, serta anak yatim terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Penyebab keracunan diduga berasal dari minuman timun parut.

Terkait peristiwa ini, dua orang panitia dimintai keterangan oleh polisi. Petugas masih menyelidiki kasus ini dan telah mengambil sampel makanan, minuman, serta cairan muntah para korban.

Sementara di Magelang, Jawa Tengah, sebanyak 35 santri mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan sahur di Pondok Pesantren Darul Hikmah. Pihak puskesmas setempat sempat kewalahan menangani para korban. Beberapa korban terpaksa dirawat di lorong-lorong bangsal. Hingga tadi malam korban keracunan masih dirawat di Puskesmas Borobudur dan Rumah Sakit Umum Muntilan.

Penyebab keracunan diduga berasal dari makanan basi yang dihindangkan saat sahur. Para santri mendadak merasakan mual, pusing dan muntah-muntah. Namun penyebab pasti dari keracunan ini masih diselidiki.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.