Sukses

Kabut Asap di Kawasan Riau Kian Tebal

Kabut asap di Riau daratan sejak pagi tadi kian menebal meski jumlah titik api pembakaran hutan dan lahan dilaporkan menurun. Kendati begitu lalu lintas di jalan-jalan utama Kota Pekanbaru serta seluruh wilayah Riau daratan masih normal.

Liputan6.com, Pekanbaru: Meski jumlah titik api pembakaran hutan dan lahan dilaporkan menurun, kabut asap yang menyelimuti kawasan Riau daratan sejak Kamis (7/8) pagi kian menebal. Udara yang berbau asap tidak hanya membuat mata perih, tapi juga mengakibatkan napas sesak. Karena itu, sejumlah kalangan mulai membagikan masker kepada pengguna jalan agar bisa mengurangi asap yang menyerang saluran pernafasan [baca: Kabut Asap Kembali Selimuti Riau].

Kendati kabut asap kian menebal, lalu lintas di jalan-jalan utama Kota Pekanbaru serta seluruh wilayah Riau daratan masih normal. Begitu juga dengan penerbangan masih lancar. Warga tetap beraktivitas seperti biasa meski pemerintah daerah telah mengimbau untuk mengurangi kegiatan di luar rumah.

Berdasarkan pantauan satelit, sejauh ini terdapat 35 titik api dari sebelumnya 78 titik api. Selain di Kabupaten Kampar, titik api tersebar di delapan kabupaten lain di Riau seperti Bengkalis dan Kampar. Hingga kini belum ada tindakan pemerintah provinsi untuk memadamkan api. Gubernur baru sebatas mengingatkan pemerintah kabupaten terhadap bahaya kebakaran.

Keterbatasan personel maupun peralatan mengakibatkan petugas kebakaran kesulitan memadamkan api. Adanya keterlibatan sejumlah pihak seperti warga yang sengaja membakar lahan untuk kepentingan pembukaan lahan menyebabkan pemadaman terkendala.

Kabut asap juga terjadi sejak dua hari terakhir di sejumlah kota di Sumatra Barat. Di Solok, jarak pandang bahkan hanya 800 meter. Kualitas udara memburuk meski belum mengganggu aktivitas warga. Dari pantauan satelit, titik api tersebar di tiga provinsi yaitu Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan. Sedangkan di Sumbar titik api belum ditemukan.(YNI/Denni Risman dan Arset Kusnadi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini