Sukses

Kelelawar

Sinar matahari yang sulit menembus perut hutan lindung adat Wehea, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, menjadi surga bagi kelelawar. Warga suku dayak Wehea biasa memanfaatkan endapan guano atau kotoran kelelawar sebagai pupuk penyubur tanah.


Liputan6.com, Kutai Timur:
Hutan lindung adat Wehea, kawasan konservasi di daerah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, adalah wilayah penting penghasil oksigen atau paru-paru dunia. Vegetasi tumbuhan kayu-kayu berumur ratusan tahun mendiami wilayah hutan seluas hampir 38 ribu hektare itu. Selain cuaca yang mudah berubah secara drastis. hutan ini juga mempunyai tingkat kelembaban cukup tinggi. Sinar matahari sulit menembus ke perut hutan.

Wilayah seperti ini merupakan surga bagi kelelawar. Mereka kerap ditemukan di dalam Goa Karst yang tak tersentuh cahaya matahari. Satwa mamalia misterius ini umumnya hidup berkelompok dan berkoloni. Kendati ada pula yang hidupnya soliter. Di lokasi yang nyaris tak terjamah manusia ini, ada makhluk kecil dari spesies kelelawar rubah.

Kelelawar satu-satunya mamalia di dunia yang mampu terbang. Kelelawar adalah binatang yang aktif di malam hari. Maka indera pendengaran menjadi pemandu utama saat beraktivitas dan manuver ketika terbang. Kelelawar menggunakan jeritan suara sebagai penentu lokasi atau ekolokasi. Sama seperti paus dan lumba-lumba, kelelawar memakai sonar guna mengetahui objek yang ada di sekelilingnya.

Dengan frekuensi sekitar 100 ribu hertz, kelelawar mampu mengidentifikasi serangga berukuran setipis rambut. Karena kondisi inilah, kelelawar tak pernah menabrak atau bertabrakan satu dengan lainnya ketika terbang malam hari. Gerakan cepat kepakan sayap kelelawar mencapai sekitar 195 kali dalam satu detiknya.

Warga suku dayak Wehea biasa memanfaatkan endapan guano atau kotoran kelelawar sebagai pupuk penyubur tanah. Guano memiliki kandungan nitrogen dan fosfat yang tinggi sehingga cukup mampu mengumpulkan unsur hara dan menyuburkan tanah.

Para Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengidentifikasi beberapa spesies kelelawar di Indonesia, di antaranya jenis Dobsonia di Waigeo Papua. Penelitian ini amat penting guna membantu proses penyerbukan tanaman. Kelelawar Dobsonia pemakan buah adalah pembawa serbuk sari yang berguna untuk fertilisasi atau pembuahan tanaman buah-buahan. Untuk mengetahui kehidupan kelelawar di hutan lindung adat Wehea, dapat disimak selengkapnya dalam video Potret edisi 2 Agustus 2008.(BOG/Hardjuno Pramundito dan Teguh P)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini