Sukses

Bensin Mahal, Alat Penghemat Jadi Pilihan

Mahalnya harga bahan bakar minyak mendorong sebagian warga melirik berbagai alat penghemat bensin. Pembuat dan penjual alat penghemat itu pun menangguk untung karena permintaan meningkat pesat.

Liputan6.com, Jakarta: Semakin tingginya harga bahan bakar minyak seperti solar dan premium bersubsidi saat ini membuat sebagian pengguna mobil pribadi di kota metropolitan seperti Jakarta, mulai mencari cara mengurangi konsumsi bensin. Mulai dari mengurangi frekuensi perjalanan menggunakan mobil hingga mencari alat penghemat bahan bakar minyak yang banyak ditawarkan.

Edwin, misalnya. Karyawan yang setiap hari menempuh jarak 80 kilometer pulang pergi, Depok, Jawa Barat menuju Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta akhirnya memilih alat penghemat bensin untuk menekan pengeluaran. Meski harus mengeluarkan uang jutaan rupiah, Edwin mengaku senang. Sebab, konsumsi bensin untuk mobilnya berkurang.

Kini, menurut Edwin, satu liter solar dapat dipakai menempuh jarak 16,2 kilometer. Padahal, sebelumnya, satu liter solar hanya dapat menempuh jarak 12 kilometer.

Pembuat dan pedagang alat penghemat bensin mengaku permintaan naik pesat hingga sembilan unit per hari. Terutama, setelah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Alat penghemat BBM sebenarnya bukanlah barang baru. Dengan fungsi menyempurnakan aliran bahan bakar serta campuran udara, alat penghemat BBM yang dibuat di Tegal, Jawa Tengah, ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1999. Namun seiring semakin mahalnya harga BBM, kian banyak pula warga menggunakan penghemat tersebut [baca: Alat Penghemat BBM Antisipasi Kenaikan Harga].(ANS/Aryo Adi Prabowo dan Bondan Wicaksono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.