Sukses

Belasan Guru Ditangkap Ubah Jawaban UN

Dunia pendidikan di Tanah Air kembali tercoreng setelah belasan guru di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut, ditangkap polisi. Mereka tertangkap tangan melakukan kecurangan dalam ujian nasional.

Liputan6.com, Lubuk Pakam: Sebanyak 18 guru di sebuah sekolah negeri di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatra Utara, ditangkap polisi karena melakukan kecurangan dalam ujian nasional, Rabu (23/4). Hingga tadi malam para guru yang berstatus pegawai negeri sipil dan honorer di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Lubuk Pakam ini masih diperiksa intensif di Markas Kepolisian Resor Deli Serdang.

Ke-18 guru itu tertangkap tangan petugas Detasemen 88 Antiteror Kepolisian Daerah Sumut mengubah lembar hasil jawaban siswa peserta ujian nasional. Pemeriksaan terhadap para tersangka dilakukan di sejumlah ruangan.

Selain memeriksa para guru ini polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa beberapa batang pensil, penghapus, dan ratusan lembar jawaban siswa bidang studi bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kedua mata pelajaran inilah yang diduga telah mereka ubah jawabannya dengan mengacu pada kunci jawaban. Selain ke 18 guru ini polisi masih menyelidiki adanya keterlibatan pihak lain.

Sementara itu, para siswa SMA Setiabudi, Medan, Sumut, tidak bisa mengikuti ujian nasional karena soal ujian baru tiba pukul 11.30 WIB. Padahal, ujian dijadwalkan dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Akibat kejadian itu, tim Inspektorat Departemen Pendidikan Nasional bersama Dinas Pendidikan Medan langsung melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah SMA Setiabudi, Sortha Lumbantoruan. Pemeriksan dilakukan guna mengetahui kronologi keterlambatan penyaluran soal ujian. Diduga keterlambatan disebabkan kelalaian pihak sekolah yang terlambat mengajukan daftar peserta ujian tetap.

Di Jakarta, empat siswa penyandang cacat menjalani ujian nasional di SMAN 66. Tidak ada perlakuan istimewa bagi mereka karena di sekolah ini disediakan kelas inklusi bagi penyandang cacat. Materi soal maupun waktu ujian tetap sama hanya soal memang sengaja dibuat sesuai dengan kebutuhan menggunakan huruf braille dan ada pengawas yang membantu membacakan soal dan menuliskan jawaban.

Ujian nasional tingkat SMA akan berlangsung sampai hari ini. Standar kelulusan untuk tahun ini dinaikkan dari 5,0 menjadi 5,25.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.