Sukses

Tiga Puluh Peserta Pelatihan Kerja Keracunan

Puluhan peserta pelatihan kerja keracunan setelah menyantap jatah makan siang mereka di pelatihan di Blitar, Jawa Timur. Kasus keracunan makanan secara massal juga terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Blitar: Kasus keracunan makanan kembali marak. Di Blitar, Jawa Timur, puluhan peserta pelatihan kerja keracunan setelah menyantap jatah makan siang mereka di pelatihan. Sebetulnya pelatihan diikuti 70 peserta, tapi yang keracunan sekitar 30 orang. Saat ini sebelas di antara mereka masih dirawat di puskesmas setempat. Diduga, mereka keracunan makanan laut yang menjadi menu siang.

Di Purbalingga, Jawa Tengah, juga terjadi keracunan massal akibat menyantap nasi kuning selamatan di Balai Desa Sidakaya, Kecamatan Kalimanah. Ada sedikitnya dua puluh warga yang sebagian besar adalah anak-anak sakit perut dan muntah-muntah. Hingga sekarang mereka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Purbalingga. Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, sisa makanan diperiksa di laboratorium forensik.

Nasib para korban keracunan di Blitar dan Purbalingga masih lebih baik. Kemarin, Cecep Gunawan, warga Warung Kiara, Sukabumi, Jawa Barat, tewas akibat keracunan. Sebetulnya tak hanya Cecep yang keracunan setelah menyantap rujak. Bersama 95 warga lainnya, Cecep sempat dilarikan ke puskesmas. Namun jarak yang jauh dan sulitnya medan di kampung mereka membuat Cecep terlambat ditangani [baca: Seorang Warga Sukabumi Tewas Keracunan].

Petugas puskesmas setempat pun kewalahan merawat para korban keracunan yang jumlahnya mencapai 239 orang. Saat ini masih ada 125 orang dari 239 korban yang dirawat di puskesmas. Kurangnya tenaga dan fasilitas medis menyebabkan pihak puskesmas kewalahan menangani para korban. Bahkan, hingga kini, masih banyak korban yang berdatangan dengan keluhan sakit perut dan mual.

Para korban ini menderita keracunan setelah menikmati rujak pada hajatan tujuh bulanan di rumah Abdulloh, warga setempat. Hajatan itu dihadiri tiga ratus undangan, terutama dari dua kampung, Ciangraksan dan Cikamplong.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini