Sukses

Shampo dan Sabun Palsu

Perputaran uang dalam bisnis shampo yang mencapai triliunan rupiah mendorong orang untuk berbuat jahat. Yakni membuat shampo aspal alias asli tapi palsu. Memakai shampo atau kosmetik aspal bisa mengakibatkan kerusakan rambut hingga kanker kulit.


Liputan6.com, Jakarta:
Shampo dan sabun. Kedua barang kosmetik ini mungkin tak seberapa harganya. Tapi jangan anggap remeh. Sebab semua orang, mulai dari bayi hingga orang tua memerlukan shampo untuk membersihkan dan menjaga kesehatan rambut. Jika rata-rata orang Indonesia menghabiskan dua liter per tahun, maka kebutuhan shampo nasional mencapai 400 juta liter setahun. Perputaran uang dalam bisnis ini pun mencapai triliunan rupiah. Angka yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Tingginya kebutuhan shampo serta pasar yang luas mendorong orang untuk berbuat jahat. Yakni membuat shampo aspal alias asli tapi palsu. Asli kemasan botolnya, tapi palsu isinya. Ternyata, produksi shampo palsu dibuat secara skala rumahan. Bahan utama pembuatan shampo adalah texapon. Bahan kimia ini berfungsi mirip detergen atau pembersih. Sebenarnya, texapon lazim dipakai oleh produsen shampo resmi karena kemampuannya mengangkat lemak atau kotoran dari kulit tubuh. Bahan lainnya adalah pewangi atau parfum. Selain shampo, sabun cair dan bedak bayi pun dipalsukan.

Biasanya, shampo, sabun, dan bedak bayi palsu dipasarkan dua hari sekali. Menunggu hingga jumlahnya banyak. Targetnya adalah warung-warung kecil yang tak pernah tahu bahwa shampo, sabun, dan bedak bayi yang dipasok adalah produk palsu.

Kasus pemalsuan shampo serta produk kosmetik mulai diketahui para pabrikan resmi sejak tiga hingga empat tahun silam. Secara ekonomi nilainya tidak terlalu mengganggu bisnis mereka. Namun dari sisi citra, pemalsuan jelas merugikan para produsen resmi. Selain itu, memakai shampo atau kosmetik yang diproduksi asal-asalan, sekalipun bahan dasarnya tidak jau berbeda, tentu bisa berisiko fatal. Apalagi jika didapati detergen, pewarna, dan pengharum yang berbahaya. Mengandung logam berat misalnya. Maka akibatnya bisa fatal, mulai dari kerusakan rambut hingga kanker kulit.

Meski razia demi razia terus dilakukan, produk-produk palsu ini tetap saja beredar di pasaran. Tim Sigi berhasil menemukan pembuat shampo dan kosmetik palsu di daerah Bekasi, Jawa Barat. Bagaimana dan seperti apa shampo dan kosmetik palsu dibuat serta dipasarkan. Anda bisa saksikan dalam video Sigi 30 Menit edisi 30 Mater 2008.(BOG/Tim Sigi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini