Sukses

Agar Cermat dalam Pengeluaran

Setiap gaji yang diterima sebaiknya dialokasikan dalam empat bagian, yaitu 10, 20, 40, 30. Sebanyak 10 persen untuk menabung, 20 persen buat cicilan utang, pengeluaran rutin rumah tangga dialokasikan 40 persen. Sisanya, 30 persen untuk gaya hidup.


Liputan6.com, Jakarta:
Lebih besar pasak daripada tiang. Peribahasa ini sepertinya tengah melanda sebagian besar masyarakat Indonesia. Betapa tidak, berbagai harga kebutuhan pokok meningkat. Belum lagi harga bahan bakar minyak yang semakin melangit. Namun angka gaji alias pendapatan tidak berubah. Tetapi jangan khawatir. Konsultan keuangan Ligwina Hananto memiliki pemecahan untuk mengatasi hal ini.

Menurut dia, setiap gaji yang diterima harus dialokasikan dalam empat bagian, 10, 20, 40, 30. Demikian Ligwina menjelaskan dalam dialog Liputan 6 Pagi, Jumat (28/3). Sepuluh persen untuk menabung atau investasi dan 20 persen untuk cicilan utang. Sementara pengeluaran rutin rumah tangga seperti transportasi, membantu keluarga, biaya sekolah anak masuk pada alokasi 40 persen. Sisanya, 30 persen disisihkan untuk gaya hidup atau life style.

Selain itu, Ligwina juga menekankan hal penting lainnya, yaitu rencana keuangan pendidikan anak. Dia menambahkan, reksadana merupakan jenis investasi yang tepat. Selain fleksibel, dana reksadana juga bisa masuk dan keluar kapanpun sesuai keinginan nasabah.

Untuk masalah pendidikan, Lgiwina menyarankan ada baiknya orang tua juga meriset dahulu biaya di sekolah yang dicita-citakan sang anak. Caranya hitung kenaikannya saat si anak masuk sekolah, yakni sebesar 20 persen per tahun. "Ini adalah asumsi yang digunakan perencana keuangan untuk menghitung inflasi biaya sekolah swasta di Jakarta," tutur Ligwina.(YNI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.