Sukses

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Pasuruan

Banjir merendam empat desa di Kecamatan Gondang Wetang, Kabupaten Pasuruan, Jatim. Selain menggenangi ratusan rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum serta jalan penghubung antardesa.


Liputan6.com, Pasuruan:
Empat desa di Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (21/3) petang, terendam banjir setinggi satu meter. Air datang dari arah Pegunungan Bromo, khususnya Pasrepan dan Tosari. Selain menggenangi ratusan rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum serta jalan penghubung antardesa.

Di Kabupaten Malang, banjir mengenangi Desa Panggung Rejo setelah air Sungai Molek meluap. Sebelum banjir, kawasan ini sempat diguyur oleh hujan selama lima jam. Air yang datang mendadak membuat warga tidak sempat menyelamatkan barang dan perabotan rumah tangga mereka. Agar tidak lebih parah, warga menutup sekitar rumah mereka dengan tumpukan karung berisi pasir.

Sementara itu, tingginya volume air Sungai Bengawan Solo membuat Kota Bojonegoro statusnya menjadi siaga dua banjir. Warga diminta waspada karena banjir dapat datang secara tiba-tiba. Sebab beberapa rumah warga di Desa Ledok Wetan yang lokasinya agak rendah dari Bengawan Solo sudah mulai terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. Banjir juga terjadi di kawasan Gresik, Lamongan, Tuban, Madiun, dan Ngawi.

Di Kelurahan Payaman, Kecamatan Kota, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ratusan rumah di Perumahan Dermo Joyo terendam banjir. Banjir diakibatkan meluapnya Sungai Ploso yang merupakan aliran sungai dari pegunungan air terjun sedudo sawahan usai hujan deras turun sejak siang hari.

Air masuk ke rumah warga hingga di atas mata kaki. Banjir yang datang begitu cepat membuat warga tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka. Akibatnya, sebagian besar perabotan rumah terendam air. Hingga tadi malam, warga belum mengungsi karena berharap air akan cepat surut. Namun bila hujan kembali turun, kemungkinan besar air kembali masuk rumah mereka.

Banjir juga menggenangi sedikitnya tiga desa di Sampang, Madura. Yakni Desa Panggung, Pasean, dan Gunung Madah. Banjir juga menggenangi beberapa jalan di Kota Sampang setinggi satu meter. Banjir terjadi akibat Sungai Kemuning tidak mampu menampung air kiriman dari hulu sungai di kawasan utara yang dilanda hujan lebat.

Sejauh ini, sebagian warga mulai menyelamatkan barang-barang seperti televisi, kursi, dan perabotan rumah lainnya. Jika daerah utara hujan tidak segera reda, banjir di Kota Sampang akan semakin tinggi.

Sementara itu, meski rumahnya terendam banjir, warga di sejumlah kecamatan di Pandeglang, Banten, belum bersedia mengungsi. Mereka tetap bertahan di rumah sambil berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan pangan serta obat-obatan. Banjir di Pandelang sudah berlangsung tiga hari akibat luapan Sungai Ciliman, Cilemer, dan Cisanggoma [baca: Ribuan Warga Terisolasi Akibat Banjir].

Di Provinsi Riau, banjir semakin meluas. Setelah sebelumnya merendam wilayah Gunung Sahilan, banjir saat ini juga menerjang wilayah Siak Hulu sehingga lebih dari 230 desa terendam banjir. Arus sungai meluap dengan cepat serta merendam perkampungan setinggi satu meter. Banjir makin meluas karena hujan lebat sehingga membuat permukaan sungai naik secara drastis. Ditambah lagi kebijakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kota Panjang yang membuka pintu waduk karena stok air sudah tidak dapat lagi ditampung.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini