Sukses

Deplu Diminta Bantu Baehaqi

Keluarga Muhammad Hildan Baehaqi meminta Deplu mencari kejelasan status Baehaqi yang kini ditahan di Filipina. Mereka minta agar Deplu memberi perlindungan hukum dan melakukan ekstradisi.

Liputan6.com, Jakarta: Keluarga Muhammad Hildan Baehaqi mendatangi Departemen Luar Negeri, Kamis (13/3). Mereka meminta Deplu membantu proses hukum Baehaqi yang kini ditahan keamanan Filipina akibat tuduhan terorisme. Pihak keluarga juga meminta agar pemerintah bisa memfasilitasi salah seorang anggota keluarga agar bisa hadir dalam persidangan Baehaqi di Filipina.

Keluarga yang didampingi Tim Pengacara Muslim, Ahmad Michdan meminta Deplu mencari kejelasan status Baehaqi. Terutama untuk mengetahui alasan penahanan apakah sekedar pelanggaran imigrasi atau pidana. Jika Baehaqi dinyatakan melakukan pelanggaran pidana dan terkait terorisme, mereka minta agar Deplu memberi perlindungan hukum dan melakukan ekstradisi.

Baehaqi alias Latif alias Salman alias Tatoh ditangkap di kawasan Baranggay Piso, Kota Banaybanay, Provinsi Davao Oriental, Filipina Selatan. Warga Indonesia berusia 26 tahun itu dituduh berada di balik serangkaian aksi pengeboman di Filipina. Ada delapan WNI lain yang mengalami nasib serupa akibat tuduhan pelanggaran imigrasi dan terorisme [baca: Warga Indonesia Ditangkap di Filipina].(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini