Sukses

Dunia 60 Detik

Serangan udara Israel hari ini menewaskan enam pejuang Hamas tewas dan seorang bayi Palestina. Tersangka pemimpin kelompok Jemaah Islamiah di Singapura, Mas Slamet bin Kastari alias Edi Haryanto dilaporkan kabur dari penjara Whitley Road.

Bayi Menjadi Korban Serangan Israel

Liputan6.com, Gaza: Serangan udara Israel kembali memakan korban warga Palestina, Kamis (28/2) pagi waktu setempat. Enam pejuang Hamas tewas. Serangan udara berikutnya menewaskan seorang bayi Palestina. Kekerasan pada dua hari terakhir telah merenggut sedikitnya 17 orang. Serangan ini dianggap sebagai balasan atas roket Palestina yang membunuh seorang pelajar Israel.

Lava Kilauea Ancam Hawaii

Hawaii: Gelombang lava yang berasal dari Gunung Berapi Kilauea di Hawaii kembali mengancam bagian kepulauan itu. Kebanyakan rumah di wilayah Royal Garden telah ditinggalkan dan hancur karena terjangan gelombang lava. Gunung Kilauea terakhir meletus 25 tahun lalu. Letusan waktu itu menyebabkan hancurnya 190 bangunan dan menewaskan lima wisatawan.

Pimpinan JI Kabur

Singapura: Tersangka pemimpin kelompok Jemaah Islamiah di Singapura, Mas Slamet bin Kastari alias Edi Haryanto dilaporkan kabur dari penjara Whitley Road. Kastari dahulu ditangkap di Indonesia pada 2003 sebelum akhirnya diekstradisi ke Singapura pada 2006. Kastari dituduh merencanakan pembajakan sebuah pesawat untuk dijatuhkan di Bandar Udara Changi Singapura dan merencanakan serangan ke sejumlah fasilitas nasional dan asing di Singapura.

Kaum Syiah Peringati Puncak Hari Arbain

Karbala: Lebih dari 2 juta warga muslim Syiah berkumpul di Kota Karbala, Irak. Mereka memperingati puncak Hari Arbain atau peringatan kematian Imam Hussein, salah satu cucu Nabi Muhammad SAW. Pengamanan ketat diberlakukan di berbagai titik menuju Kota Karbala untuk mencegah serangan mortir. Iinsiden bom bunuh diri terjadi di Kota Iskandariyah saat peziarah beristirahat dalam perjalanan menuju Kota Karbala. Sedikitnya 56 orang tewas.(TOZ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini