Sukses

Terisolir, Warga Tolak Evakuasi

Ratusan rumah warga di Kampung Romang Tangaya, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel, terisolir akibat banjir. Meski demikian, warga menolak dievakuasi karena menganggap air akan surut kembali.


Liputan6.com, Makassar:
Hujan deras yang terus mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/12), membuat Kampung Romang Tangaya, Kecamatan Manggala, terendam banjir. Akibatnya, kampung yang dihuni sekitar 250 kepala keluarga ini terisolir. Warga pun terpaksa menggunakan perahu bila ingin keluar dari kawasan ini.

Apalagi, banjir juga menyebabkan jembatan Draha yang merupakan penghubung dari desa ke kota kecamatan terputus. Selain itu, banjir juga merendam puluhan hektare lahan pertanian. Meski terisolir, warga memilih tetap bertahan di rumah. Bahkan, ketika tim search and rescue (SAR) hendak mengevakuasi, mereka menolak karena menganggap air akan surut kembali.

Di Padang, Sumatra Barat, banjir yang diakibatkan air pasang mulai menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Berok Nipah. Air pasang ini merupakan yang kali ketiga dialami warga dalam setahun terakhir. Air mulai naik sejak hari Sabtu petang. Banjir berasal dari air laut pasang mengalir ke pemukiman melalui anak-anak sungai yang bermuara ke laut. Meski air belum begitu tinggi, warga sudah mulai terlihat berjaga-jaga.

Sementara di Gorontalao, lebih dari 800 pengungsi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bone Bolango masih bertahan di 11 pos pengungsian. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) setempat memprediksi hingga dua pekan ke depan curah hujan di Gorontalo masih tinggi. BMG juga meminta warga waspada pasang air laut yang diperkirakan mencapai ketinggian satu setengah meter pada 26 Desember nanti [baca: Puluhan Rumah di Jambi Terendam Banjir].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.