Sukses

Menanamkan Nilai Islam di Bulan Puasa

Serita sejarah Islam dibawakan lewat nyanyian agar berbagai pesan keteladanan para nabi tidak membosankan. Anak-anak juga akan diajak ke berbagai kawasan wisata rohani untuk menarik pelajaran tentang perkembangan Islam.

Liputan6.com, Semarang: Menanamkan arti puasa memang harus dilakukan secara dini. Namun ini bukanlah hal gampang. Apalagi, mereka harus menahan lapar dan haus seharian penuh. Untuk itulah, diperlukan pembelajaran puasa yang penuh dinamika dan khas sehingga tidak menimbulkan kebosanan.

Hal itulah yang dilakukan di sebuah pesantren di Semarang, Jawa Tengah. Di pesantren khusus anak-anak ini, cerita sejarah Islam dibawakan lewat nyanyian. Metode ini dimaksudkan agar berbagai pesan keteladanan para nabi tidak membosankan. Dan tentu saja lebih mudah dicerna anak-anak yang kebanyakan masih duduk di kelas 4 hingga 6 SD.

Sedangkan untuk pelajaran akhlak dari adab berdoa, salat, hingga wudhu, tingkatan pelajaran dibedakan sesuai tingkat usia. Begitu pun dalam mempelajari Alquran. Beberapa peserta yang sudah bisa membaca Alquran turun di lantai satu majid untuk mengikuti pelajaran tajwid atau bacaan Alquran secara baik dan benar.

Untuk memperdalam khazanah Islam, anak-anak ini juga akan diajak ke berbagai kawasan wisata rohani di sekitar Jawa Tengah. Ini agar, anak-anak bisa secara langsung menarik pelajaran tentang perkembangan Islam.

Selain pesantren, masih banyak lagi kegiatan keagamaan yang diselenggarakan untuk mengisi bulan suci Ramadan. Tengoklah kegiatan yang dilakukan ibu-ibu lanjut usia di Solo, Jateng. Ibu Siti Faah misalnya, bertekad mengisi Ramadan dengan memperdalam ilmu agama.

Sejak bulan suci ini datang pada 13 September silam, Ibu Siti Faah meninggalkan kiosnya untuk mengikuti kursus baca Alquran di rumah tetangga. Tekad itu ternyata tak hanya dimiliki Ibu Siti Faah. Puluhan orang bergabung dalam pengajian bersama Siti Faah. Selain mengisi waktu, mengikuti kursus ini juga untuk mempertebal keimanan.

Kursus dibagi dalam tiga kelompok yakni pemula, menengah, dan mahir. Bagi para pemula diajarkan dasar-dasar membaca huruf Arab dari buku iqra. Mereka yang masuk dalam kelompok menengah belajar Juz Amma serta menghafal surat-surat pendek dalam Alquran.

Selain di rumah-rumah warga, kursus baca bagi para lansia juga diselengarakan di masjid-masjid. Kursus juga diselenggarakan pada siang hari sebagai pengisi waktu sembari menanti saat buka puasa tiba. Kursus gratis ini biasanya berlangsung hingga menjelang waktu Ashar sehingga para ibu masih punya cukup waktu untuk mempersiapkan hindangan berbuka puasa bagi keluarga masing-masing.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.