Sukses

Masjid Nurul Abrar, Terhimpit di Tengah Kota

Masjid Nurul Abrar yang berdiri sejak 1841 ditetapkan pemerintah sebagai bangunan cagar budaya. Sayangnya masjid yang di dalamnya juga terdapat makam keturunan Rasulullah ini keadaannya tidak terurus.


Liputan6.com, Jakarta: Di kawasan Mangga Dua, Jakarta Pusat, yang selama ini dikenal sebagai pusat perbelanjaan ternyata juga terdapat sebuah masjid kuno bernama Nurul Abrar. Berdiri sejak 1841, masjid itu masih menyisakan mimbar dan empat pilar sebagai bagian aslinya.

Ada 12 makam yang menjadi bagian masjid. Namun satu makam yang paling sering menjadi tujuan utama ziarah warga, yaitu makam Sayyid Abu Bakar bin Sayyid Aluwi Bahsan Jamalulail. Dia adalah keturunan dari Husein bin Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah dari putrinya Fattimah Azzahra.

Adapun kolam kecil sedalam 15 meter yang semula digunakan untuk berwudhu, 20 tahun silam telah ditutup. Pihak pengurus masjid memutuskan sepakat menutupnya karena jamaah mulai melakukan ritual kepercayaan yang mengarah pada kemusyrikan.

Menurut cerita yang berkembang, nama Jalan Mangga Dua berasal dari dua buah pohon mangga besar yang terdapat di depan masjid. Karena itu pula, masjid itu selamat dari ancaman penggusuran dan kini dijadikan cagar budaya.

Sejak berdiri, Masjid Nurul Abrar baru satu kali direnovasi, yakni pada 1986. Sayangnya kondisi masjid kuno ini tidak terawat dengan baik, di antaranya adalah tiang penyangga masjid yang mulai rusak. Penetapan sebagai bangunan cagar budaya dan harus dilestarikan tampaknya tak berpengaruh besar buat masjid ini.(YNI/Sufiani Tanjung)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini