Sukses

Kunarsih Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Jenazah Kunarsih dibawa menuju Solo dengan penerbangan untuk dibawa ke kampung halamannya, besok pagi. Presiden Persatuan Agensi Pembantu Asing Malaysia mengatakan, Kunarsih berhak mendapatkan asuransi sebesar Rp 57 juta.

Liputan6.com, Jakarta: Jenazah Kunarsih tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (18/8) petang. Jasad tenaga kerja Indonesia asal Demak, Jawa Tengah yang meninggal disiksa majikan ini diberangkatkan dari Kuala Lumpur menggunakan pesawat Garuda.

Menurut rencana jenazah Kunarsih dibawa menuju Solo dengan penerbangan untuk dibawa ke kampung halamannya, besok pagi. Kunarsih dipulangkan setelah proses penyelidikan di Malaysia selesai. Pihak penyelidik lebih dahulu mengotopsi jasad buruh migran ini.

Sementara itu dua majikan penganiaya Kunarsih saat ini ditahan di kantor polisi bagian Subang Jaya, Malaysia. Jika terbukti menghilangkan nyawa TKI asal Demak ini, keduanya terancam hukuman mati [baca: Keluarga Meyakini Kunarsih Dibunuh Sang Majikan].

Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia saat ini tengah mengupayakan pembayaran asuransi dan sisa gaji Kunarsih. Presiden Persatuan Agensi Pembantu Asing Malaysia mengatakan, Kunarsih berhak mendapat asuransi 23 ribu ringgit atau sekitar Rp 57 juta.

Menteri Tenaka Kerja dan Transmigrasi Erman Soeparno meminta calon TKI berhati-hati memilih perusahaan pengerah tenaga kerja untuk memudahkan tuntutan hak jika menghadapi kasus hukum. Sebab yang memberangkatkan kunarsih ternyata ilegal meski visa kerjanya asli.

Sementara itu jenazah TKI asal Ponorogo, Jawa Timur yang diduga tewas akibat dianiaya enam orang termasuk majikannya di Malaysia tiba di kampung halamannya. Kedatangan jenazah Trimo disambut dengan isak tangis. Bahkan ibu Trimo langsung pingsan.

Setelah disemayamkan di rumah duka, mayat Trimo dikebumikan di pemakaman umum setempat. Orang tua Trimo meminta agar gaji anaknya yang belum terbayarkan selama dua tahun bekerja diserahkan. Keluarga juga menuntut agar pelaku penganiayaan diproses secara hukum.

Trimo dikabarkan meninggal pada 11 Agustus silam lantaran dianiaya beberapa orang termasuk majikannya. Informasi meninggalnya Trimo diterima keluarga dari rekan kerja Trimo di Negeri Jiran.

Sementara itu, kondisi Ruminih binti Surtim Suryadi dan Tari binti Tarsim, dua TKI yang dirawat di Rumah Sakit Sumeisi, Riyadh, Arab Saudi, mulai membaik. TKI asal Banten dan Jawa Barat ini dianiaya karena tuduhan telah menyihir anggota keluarga majikannya [baca: Keluarga Menunggu Kedatangan Jenazah].

Sedangkan dua jenazah TKI yang tewas dalam kasus yang sama hingga kini masih disemayamkan di RS Sumeisi menunggu proses otopsi. Pihak KBRI di Arab Saudi belum bisa memastikan pemulangan kedua jenazah itu. Dalam kasus ini, tujuh anggota keluarga majikan para TKI tersebut telah dinyatakan sebagai tersangka.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.