Sukses

Wisata ke Makam Raja Korea

Makam raja-raja di Korea Selatan memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang menarik banyak pengunjung untuk singgah. Ada pula dua pagoda suci berusia ratusan yang bisa disaksikan para pengunjung.

Liputan6.com, Gyeongju: Biasanya makam dijadikan tempat yang disakralkan. Namun di Korea Selatan, makam dikunjungi sebagai tempat wisata. Seperti makam raja-raja Korea di kawasan Gyeongju. Makam ini ditata indah dalam taman nan luas. Berdasarkan penelusuran SCTV, baru-baru, di situ terdapat pula pagoda suci berusia ratusan tahun.

Untuk sampai ke makam di Taman Daereungwon ini, Anda harus menempuh lima jam perjalanan darat dari Kota Seoul. Dari pintu gerbang taman, pengunjung berjalan kaki menyusuri taman sepanjang 500 meter. Di taman ini terdapat makam Raja Michu yang berkuasa pada 262 hingga 284 di Negeri Ginseng ini. Ada yang menarik dalam makam ini. Kondisi tulang belulang sang raja masih tertata rapi.

Makam raja dibangun dalam konstruksi beton dilengkapi pendingin udara. Bangunan ini berdiri di atas tumpukan tanah berbentuk bukit setinggi 23 meter dan berdiameter 47 meter. Dalam bangunan ini, Anda bisa melihat sejumlah pusaka milik raja yang terbuat dari emas murni. Mulai dari busana kebesaran raja yang hingga mahkota raja. Semuanya ditata rapi. Ada pula perabot istana, seperti perlengkapan dapur dan perlengkapan makan raja.

Berangkat dari Gyeongju, tim Liputan 6 SCTV menuju Kota Kori. Menyusuri sekitar sejam perjalanan darat, Anda bisa melihat dua pagoda suci dalam kompleks Bulguksa. Sebelumnya, Anda jangan melewatkan sebuah sungai penuh ikan berukuran besar. Ikan-ikan ini tak pernah dipanen.

Pada pintu gerbang utama terdapat patung raksasa di kedua sisi gerbang. Patung ini difungsikan sebagai penjaga gerbang. Di depan kompleks yang disucikan ini ada sumber air ajaib. Airnya mengalir tanpa henti selama ratusan tahun. Konon, ini dipercaya sebagai air penyembuhan. Tak pelak, banyak pengunjung yang ingin meminumnya.

Sesampainya di lokasi utama, Anda dapat menyaksikan dua pagoda bernama Seokgatap dan Dabotap. Keduanya memiliki tinggi 10 meter dan dibangun pada 751. "Tempat ini sebagai pusat umat Buddha untuk berdoa dan untuk merayakan hari raya," tutur Oom Yea Kyong, salah seorang pengunjung pagoda. Menurut Yea Kyong, pada abad 16, keseluruhan bangunan ini hancur dibombardir pasukan Jepang.

Berada di antara kedua pagoda ini terdapat patung Buddha raksasa di singgasananya. Sayangnya, patung ini hanya bisa disaksikan melalui sebuah kotak. Tak hanya itu, kompleks pagoda yang asri ini juga dilengkapi tempat-tempat pertapaan. Tentunya ini diperuntukkan bagi para biarawan dan biarawati.(REN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini