Sukses

Enam Desa di Morowali Masih Terisolir

Semua akses jalan menuju enam desa di Kecamatan Mamosalato, Morowali, Sulteng, terputus. Tim Basarnas yang membawa bantuan tertahan di Desa Baturube.

Liputan6.com, Morowali: Memasuki pekan kedua pascabanjir bandang dan tanah longsor, sekitar 6.000 warga di Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, masih terisolir. Mereka tersebar di Desa Lijo, Parangisi, Uepakatu, Sea, Winang Abino, dan Menyoe. Hingga saat ini belum diketahui jumlah korban dan kondisi warga di enam desa tersebut.

Enam desa itu terisolir karena semua akses jalan terputus. Kondisi cuaca yang tidak mendukung juga menyulitkan tim SAR gabungan TNI-Polri untuk menjangkau desa yang umumnya dihuni penduduk asli suku terasing itu. Helikopter Basarnas hanya mampu mendarat di desa tetangga untuk membawa bantuan dari posko Sorwako. Tim Basarnas tertahan di Desa Baturube.

Berdasarkan data Bakornas hingga Rabu (1/8) petang, jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor mencapai 53 orang. Lebih dari 7.000 warga mengungsi di empat penampungan. Evakuasi di Desa Ueruru melibatkan alat berat [baca: Sekitar 39 Orang Masih Hilang].

Banjir bandang juga merusak ratusan rumah di Desa Fida, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Rumah penduduk yang tadinya bertengger kokoh kini rusak total akibat dihantam banjir Selasa kemarin. Setidaknya 200 rumah hancur dan tak bisa lagi dihuni.

Selain meluluhlantakkan bangunan dan sejumlah infrastruktur, banjir mengakibatkan 700 orang mengungsi. Data Satkorlak Bencana menyebutkan sekitar 6.000 korban banjir masih mendiami beberapa titik pengungsian di Gane Timur. Kondisi mereka sangat memprihatinkan karena harus menempati tenda yang terbuat dari daun rumbiak.

Lima desa di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, dilaporkan terisolir hingga hari ke delapan pascabanjir dan longsor. Jalan sepanjang dua puluh kilometer menuju desa tersebut masih tertimbun longsor dan pohon tumbang.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini