Sukses

Baturube dan Ueruru Rusak Berat

Puluhan bahkan ratusan bangunan rumah rusak, serta jalan-jalan di sejumlah titik terputus. Jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Morowali mencapai 50 orang, sedangkan 60 warga yang hilang masih dicari.

Liputan6.com, Morowali: Kondisi ratusan korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sangat memprihatinkan. Ratusan warga yang menjadi korban bencana, hingga Senin (30/7) malam menempati gedung sekolah, kantor camat serta rumah-rumah warga di Desa Baturube, Kecamatan Bungku Utara.

Suasana Baturube dan Desa Ueruru kondisinya cukup parah akibat terjangan banjir. Puluhan bahkan ratusan bangunan rumah rusak, serta jalan-jalan di sejumlah titik terputus. Beberapa orang tampak kembali untuk mengetahui kondisi rumahnya.

Sementara di pengungsian di Desa Baturube, para korban banjir telah memperoleh bantuan makanan dan obat-obatan setelah sempat tertahan akibat sulitnya medan untuk mencapai lokasi [baca: Pengungsi Korban Banjir Morowali Terisolasi]. Saat ini jumlah pengungsi korban banjir di Morowali, tercatat sebanyak 7.107 jiwa. Mereka berasal dari sebelas desa di empat kecamatan.

Memasuki hari kedelapan pascabanjir dan longsor, tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dibantu warga terus mencari korban-korban. Di Desa Ueruru, siang tadi tim SAR menemukan dua korban yang tertimbun longsor sedalam satu meter. Namun pencarian ini tak maksimal karena terkendala cuaca dan peralatan. Adapun jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Morowali mencapai 50 orang. Sedangkan lebih dari enam puluh orang yang dinyatakan hilang masih dicari.(ANS/Syamsudin dan Iwan Taruna)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini