BPS menyebutkan dua alasan yang mengakibatkan turunnya jumlah penduduk miskin, yakni naiknya upah penduduk miskin dan cenderung stabilnya harga kebutuhan pokok. Meski harga beras, Desember 2006 hingga Maret 2007 naik, BPS mencatat pendapatan penduduk miskin naik. Sehingga pengeluaran per kapita tiap bulan ikut naik menjadi Rp 166 ribu.
Tim Indonesia Bangkit yang beranggotakan kalangan ekonom dan anggota DPR mencium adanya intervensi pemerintah sehingga angka kemiskinan turun. Namun, tuduhan ini dibantah Menteri Perekonomian Boediono. Dia sangat yakin jumlah penduduk miskin memang berkurang.
Data pemerintah soal kenaikan upah orang miskin bertentangan dengan data tim Indonesia Bangkit. Mereka mencatat dari Maret 2006 sampai Maret 2007 upah buruh di semua sektor turun. Dihapusnya bantuan langsung tunai, harga barang yang naik, dan pembagian beras miskin yang tidak efektif harusnya membuat jumlah orang miskin bertambah.(IAN/Carlos Pardede dan Teguh Prihantoro)
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.