Sukses

Mahasiswa dan Polisi di Makassar Bentrok

Bentrokan terjadi karena beberapa mahasiswa menggelar sweeping terhadap warga keturunan di depan Mapolwitabes Makassar, Sulsel. Insiden ini baru berakhir setelah tiga mahasiswa ditangkap.

Liputan6.com, Makassar: Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (1/7) malam. Mereka memprotes kasus pengeroyokan terhadap Doktor Ahyar Anwar, dosen Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar, yang dilakukan tiga warga keturunan.

Semula aksi protes berlangsung damai. Namun, tiba-tiba situasi berubah ketika beberapa mahasiswa mencoba menggelar aksi sweeping terhadap warga keturunan. Melihat aksi itu, polisi lalu berusaha membubarkan mahasiswa. Akibatnya, bentrokan tidak dapat terhindarkan. Bentrokan berakhir setelah tiga mahasiswa dari Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar ditangkap oleh polisi karena diduga sebagai provokator. Namun, mereka akhirnya dilepas usai membuat surat pernyataan.

Menurut Risma, istri Doktor Ahyar, peristiwa pemukulan itu bermula saat anaknya yang mengendarai sepeda motor bersama sang suami diserempet mobil pelaku. Korban kemudian secara spontan mengetuk kaca mobil warga keturunan itu. Ketiga pelaku lalu turun dan langsung memukul leher Doktor Ahyar.

Meski sudah diselesaikan secara hukum di Mapolwiltabes Makassar, Doktor Ahyar meminta tersangka serta keluarga meminta maaf secara terbuka. Sebab kasus ini sudah menyebar sebagai penganiayaan tidak manusiawi. Sementara itu, tiga tersangka pengeroyokan, yakni Heriyanto, Anwar, dan Riyono hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif.(BOG/Muhammad Takbir dan Ucokjentak)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini