Sukses

Polwan, Awalnya Hanya Enam Orang

Bersama lima wanita lainnya, Jasmaniar merintis berdirinya unit Polwan di tubuh Polri. Bahkan, ia rela meninggalkan profesi guru yang digelutinya selama empat tahun hanya untuk menjadi Polwan.

Liputan6.com, Bukittingi: Tidak banyak yang tahu kalau di awal lahirnya kesatuan polisi wanita (Polwan), jumlah mereka hanya enam orang. Jasmaniar merupakan salah satu perintis lahirnya Polwan di tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Ia bersama lima rekannya mendaftar menjadi anggota Polwan di Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Di kota inilah cikal bakal Polwan berdiri.

Pembentukan Polwan bermula dari perintah Jawatan Polri di Yogyakarta pada 1948. Saat itu Indonesia tengah menghadapi agresi militer Belanda, sehingga hanya Polresta Bukittinggi yang melaksanakan.

Bersama kelima wanita yang lolos seleksi itu, Jasmaniar menjalani pendidikan dasar. Karena angkatan pertama, pendidikan mereka disatukan dengan polisi pria. Jasmaniar menganggap hal itu bukan masalah. Baginya menjadi Polwan justru merupakan tantangan. Bahkan, Jasmaniar rela meninggalkan pekerjaan sebagai guru yang telah digelutinya selama empat tahun.

Kendati masih dalam pendidikan, keenam wanita "perkasa" itu ikut diterjunkan menghadapi pasukan penjajah Belanda. Seusai perang dan menjalani pendidikan lanjutan di Sukabumi, Jawa Barat, mereka mulai bertugas penuh di tubuh Polri. Ada yang bertugas di satuan intel, ekonomi, maupun asusila.

Karier Jasmaniar dan rekan-rekannya terus melesat. Jabatan terakhir yang diemban Jasmaniar adalah Kepala Pusat Polwan di Markas Besar Polri pada 1979 dengan pangkat kolonel atau komisaris besar polisi. Ia pernah ditugaskan sebagai anggota DPR utusan Fraksi ABRI periode 1977 hingga 1982.

Kerja keras Jasmaniar dan kelima rekannya membuahkan kepercayaan terhadap peran Polwan di lingkup Polri. Jumlah Polwan kini jauh lebih banyak. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang menduduki berbagai jabatan penting di tubuh Polri.(RMA/Denni Risman dan Arset Kusnadi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.