Kesulitan ini diakibatkan beberapa sumur warga yang mengering memasuki musim kemarau tahun ini. Musibah ini diperparah dengan kondisi sungai yang kotor dipenuhi sampah. Menurut pengakuan seorang warga, para petani membayar Rp 10 ribu sehari untuk mengairi satu petak sawah dari aliran air Sungai Setu. Warga terpaksa membayar karena khawatir persawahan mereka yang memasuki musim panen akan mengering.(RMA/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.