Sukses

Sengketa Tanah, Aparat Kembali Menembak Warga

Dengan menggunakan senapan serbu SS1, anggota Brimob menembak warga Dusun Mendis Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel. Tembakan itu mengakibatkan Ihwan, seorang warga, luka parah di bagian leher.

Liputan6.com, Palembang: Warga Dusun Mendis Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, baru-baru ini, bentrok dengan anggota Brigade Mobil. Dengan menggunakan senapan serbu SS1, anggota Brimob menembak warga yang menyebabkan seorang di antaranya luka parah di bagian leher. Korban bernama Ihwan itu saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Muhammad Husein, Palembang. Tiga anggota Brimob juga terluka dalam bentrokan ini.

Bentrokan ini bermula dari sengketa kepemilikan lahan sawit antara warga dan PT Sentana Adidaya Pratama. Warga mengaku memiliki surat kepemilikan kebun sawit itu. Begitu pula sebaliknya, PT Sentana juga mengaku mempunyai bukti pembelian tanah dari koperasi usaha bersama yang telah dikuatkan dengan sertifikat.

Menurut Mustofa, anak korban, ayahnya ketika itu melihat kelapa sawit sedang dipetik oleh empat anggota Brimbo. Ihwan pun mencoba menghalangi. Namun, keempat anggota Brimob itu menyuruh Ihwan pergi. Tapi, perintah itu ditolak korban. Akibatnya, pertengkaran yang berunjung pada bentrokan tidak bisa dihindarkan.

Namun versi polisi berbeda. Menurut Inspektur Jenderal Polisi Ito Sumardi, Kepala Polda Sumsel, pihaknya mendapat laporan intelijen bahwa ada massa yang akan menduduki lahan. Sehingga, ia pun memerintahkan kepada kepala kepolisian setempat guna mengamankan lokasi tersebut. Namun sebelum anggota polres datang, bentrokan sudah terjadi.

Ito menambahkan, penembakan itu dilakukan setelah anggota Brimob menembak ke atas sebagai tanda peringatan. Meski demikian, ia berjanji akan mengusut tuntas kasus bentrokan ini, termasuk akar permasalannya. Saat ini, anggota Brimob yang terlibat penembakan warga masih dalam pemeriksaan.

Insiden ini mengingatkan kita akan kasus sengketa tanah yang terjadi di Alas Telogo, Pasuruan, Jawa Timur, Mei silam. Saat itu, warga bentrok dengan anggota marinir TNI Angkatan Laut. Empat orang tewas dalam bentrokan tersebut [baca: Pasuruan Berdarah].(BOG/Ajmal Rokian dan Yanuar Ichrom)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini