Unjuk rasa diawali puluhan mahasiswa fakultas hukum se-Indonesia. Mereka menilai pemerintahan SBY-JK gagal melakukan reformasi di bidang hukum. Ini dibuktikan dengan dihentikannya penyidikan kasus Soeharto, masalah Bantuan Likuidasi Bank Indonesia, dan banyaknya pelaku korupsi yang bebas berkeliaran.
Dua jam kemudian mahasiswa gabungan Badan Eksektufif Mahasiswa se-Indonesia, Forum Kota dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia merapat ke lokasi yang sama. Aksi yang dikawal ketat polisi sempat diwarnai kericuhan. Tujuh mahasiswa ditahan karena adu badan dengan polisi. Massa menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memenuhi janji memberantas kemiskinan, korupsi, dan melindungi aset strategis negara dari pihak asing.
Menjelang petang, datang rombongan dari BEM Universitas Indonesia. Para mahasiswa menganggap SBY-JK gagal memberikan penghidupan yang layak bagi rakyatnya. Mereka sempat menggelar aksi teatrikal yang menandakan matinya reformasi dan harapan akan perubahan dalam demokrasi. Para pengunjuk rasa juga membentangkan spanduk yang isinya mengkritisi sistem ekonomi neoliberalisme yang dijalankan pemerintah.
Advertisement
Unjuk rasa serupa juga dilakukan mahasiswa di sejumlah daerah di Tanah Air. Demonstrasi sempat diwarnai kericuhan [baca: Aksi Massa Menyambut Sembilan Tahun Reformasi].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.