Sukses

Guru Menuntut Perbaikan Kesejahteraan

Para guru mengaku sedih karena kesejahteraan guru terutama guru swasta masih terabaikan. Mahasiswa Palembang menolak komersialisasi, kapitalisasi, dan politisasi pendidikan.

Liputan6.com, Medan: Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei diperingati dengan berbagai cara di berbagai daerah. Berunjuk rasa misalnya, seperti yang dilakukan ribuan guru di Medan, Sumatra Utara, Rabu (2/5). Mereka turun ke jalan dari Pengadilan Tinggi setempat menuju DPRD Sumut.

Para guru menggelar aksi teatrikal tentang kecurangan penyelenggaraan Ujian Nasional. Mereka mengaku prihatin, sedih, dan kecewa setiap memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kesejahteraan guru terutama guru swasta masih terabaikan.

Puluhan murid SD dan TK di Bandar Lampung larut dalam aksi turun ke jalan memperingati Hari Pendidikan Nasional. Mereka membakar keranda mayat sebagai simbol semakin susahnya pendidikan untuk rakyat miskin. Entah atas dasar apa, mahasiswa mengajak anak-anak yang ternyata tak tahu apa-apa ini. Hingga unjuk rasa usai, tak satu pun pejabat Dinas Pendidikan Lampung yang menemui.

Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di Kantor PLN Pontianak. Mereka mengecam PLN yang nyaris setiap hari memadamkan listrik sehingga mengganggu proses belajar-mengajar. Mahasiswa menuding PLN menjadi salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Kalimantan Barat.

Mahasiswa Palembang menuntut reformasi pendidikan nasional menolak komersialisasi, kapitalisasi, dan politisasi pendidikan. Mereka juga menolak kekerasan dalam pendidikan. Mahasiswa mendesak pemerintah menganggarkan dana pendidikan hingga 20 persen dari anggaran negara.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.