Warga tidak bisa menemui staf desa sehingga tidak dapat meminta penjelasan asal enam surat suara yang ditemukan pascapenghitungan. Untuk itu, mereka menuntut pilkades diulang.
Pilkades di daerah ini melibatkan keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena mereka tercatat sebagai warga Nagrak. Saat itu Presiden meminta agar pilkades yang diikuti tiga calon ini berlangsung jujur dan adil. Belum diketahui sikap Yudhoyono atas kejadian ini [baca: Presiden dan Ibu Negara Mencoblos Pilkades].
Pemilihan kepala desa yang dilakukan secara serentak di Bogor ternyata menyisakan persoalan. Sejumlah warga dua kampung di Ciseeng, Bogor, terlibat tawuran. Perkelahian massal ini dipicu ketidakpuasan para pendukung calon kepala desa yang kalah.
Advertisement
Ratusan warga Kampung Karekel bersenjatakan golok dan pedang menyerang balik Kampung Curug. Massa juga sempat memblokir jalan akses menuju Ciseeng-Parung dengan meletakkan bongkahan kayu dan pecahan botol.
penyerangan ini dipicu ulah sekelompok warga Curug yang mengeroyok Hadi Hamdani, warga Kampung Karikel, hingga terluka. Kejadian ini buntut dari kekalahan seorang calon kades Kampung Curug oleh calon dari Kampung Karekel. Petugas dari Kepolisian Resor Bogor yang tiba di lokasi berusaha melerai kedua pihak yang berselisih agar tawuran tidak meluas.(IAN/Budi Santoso)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.