Terapi ini dirintis sejak tahun 1996 oleh seorang kerabat Kraton Solo, yakni Pangeran Adipriyo Sumadi Kertonegoro. Gong dipilih lantaran dinilai memiliki kekuatan magis, yakni dapat membuka aura peserta meditasi. Pada tahap pertama meditasi diperdengarkan suara gong bobrok. Ini untuk perenungan atas segala perbuatan negatif peserta.
Kemudian meditasi dilanjutkan dengan bunyi genta guna menyelaraskan getaran para peserta dengan alam semesta. Terakhir, ditutup dengan bunyi gong ombak laut yang getarannya mampu menggetarkan jiwa serta mengusir stres. Usai mengikuti meditasi, para peserta merasa lebih tenang dan segar.
Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya meditasi dilakukan minimal sepekan sekali. Untuk setiap sesi meditasi setiap peserta dikenakan biaya yang besarnya berbeda-beda. Peserta meditasi tidak saja warga lokal, tapi juga turis asing yang berlibur ke bali.(BOG/Aries Wicaksono)
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.