Sukses

Sutiyoso Meminta Izin Presiden Membuka Pintu Air Manggarai

Untuk mencegah meluasnya banjir di Ibu Kota, Gubernur Sutiyoso meminta izin Presiden Yudhoyono untuk membuka Pintu Air Manggarai. Namun, bila itu dilakukan Istana Presiden akan ikut terendam.

Liputan6.com, Jakarta: Banjir yang terjadi di sebagian wilayah Jakarta masih terlihat di sejumlah sudut Ibu Kota hingga Sabtu (3/2) malam. Untuk mencegah meluasnya banjir, Gubernur DKI Sutiyoso meminta izin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membuka Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Demikian diungkapkan Sutiyoso saat meninjau pintu air tersebut bersama jajarannya semalam.

Menurut Sutiyoso, banjir yang merendam sejumlah wilayah Ibu Kota dikarenakan ketinggian air di pintu air itu sudah jauh melampaui batas normal, sehingga harus segera dibuka. Namun, bila pintu air itu dibuka, kawasan Monas termasuk Istana Presiden akan tergenang banjir [baca: Banjir Mengepung Jakarta].

Lantaran itu, Gubernur DKI Jakarta berkoordinasi dengan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi melalui telepon genggamnya untuk memberitahukan rencana pembukaan pintu air tersebut agar diberi izin Presiden Yudhoyono. Namun hingga berita ini ditulis, belum diperoleh keterangan dari Kantor Presiden apakah permintaan Sutiyoso akan dipenuhi.

Sementara itu, genangan air yang terus meninggi di kawasan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, ternyata tidak digubris sebagian warga. Hingga kini mereka masih banyak yang bertahan di rumah masing-masing meski sudah diimbau untuk mengungsi. Padahal ketiggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Menurut mereka, sebagian warga yang tidak mengungsi diperlukan untuk menjaga barang-barang berharga dari tangan-tangan jahil.

Di tempat berbeda, warga di Jalan Otto Iskandardinata dan Kebun Baru, Jakarta Timur, semalam dikejutkan banjir yang datang tiba-tiba. Ketinggian air mencapai empat hingga lima meter. Sementara keterbatasan perahu karet membuat tim penyelamat tidak maksimal dalam melakukan evakuasi warga. Tim SAR kemudian mendahulukan orangtua, perempuan, dan anak-anak untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.