Sukses

Delapan Pasien RS Sulianti Negatif Flu Burung

Rumah sakit di Garut, Jabar, dan Palembang, Sumsel, merawat pasien dengan gejala mirip flu burung yang kontak dengan unggas mati. Di Jakarta, delapan pasien di RS Sulianti Saroso negatif flu burung.

Liputan6.com, Jakarta: Delapan pasien yang mendapat perawatan dengan dugaan flu burung di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, dinyatakan negatif flu burung. Meski begitu, para pasien masih menjalani perawatan dan satu orang masih dirawat di ruang isolasi, Selasa (16/1) [baca: Tiga Pasien Dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso].

Saat ini, RS dr Slamet Garut, Jawa Barat, sedang merawat seorang pasien dengan gejala mirip flu burung. Warga yang menderita sesak napas dan suhu badan tinggi ini sempat kontak langsung dengan unggas yang mati setelah beberapa unggas di sekitar rumahnya mendadak tewas.

Pasien ini dirawat di ruang isolasi. Tim dokter masih melakukan observasi dan telah pengambilan sampel darah. Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan darah pasien ini.

Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Garut telah mengambil sampel darah unggas dan melakukan penyemprotan disinfektan di Kecamatan Malambong. Pengambilan sampel darah unggas secara acak ini berlangsung di Kampung Karang Tengah, Cinagara. Tepatnya, di sekitar rumah Rina, pasien yang dilarikan ke rumah sakit dengan gejala mirip flu burung. Sebelumnya, unggas di kampung ini mati mendadak.
Dari hasil tes cepat, petugas belum menemukan unggas yang terjangkit virus H5N1.

Wilayah Kabupaten Garut memang salah satu daerah yang rawan endemi flu burung. Agustus tahun kemarin, seorang warga tewas karena virus avian influenza ini [baca: Taufik Diduga Terkena Flu Burung di Garut].

Pada saat bersamaan, RS M. Husein Palembang, Sumatra Selatan, menerima pasien baru dugaan flu burung. Anak berusia empat tahun ini masuk rumah sakit dengan gejala panas tinggi dan sesak napas. Di rumahnya ada ayam peliharaan yang mati mendadak.

Sebelumnya RS Husein merawat tiga anak yang menderita gejala mirip flu burung. Dua pasien membaik dengan diagnosa sementara radang tenggorokan. Kondisi satu pasien yang masih bayi belum berubah.

Tim dokter yang merawat bayi itu masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan di Jakarta. Hasil pemeriksaan diperkirakan keluar dalam tempo lima hari.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.