Sukses

Harga Tinggi, Lobster Simeulue Kalah Bersaing

Lobster yang dihasilkan perairan Simeulue, NAD, kalah bersaing di tingkat nasional karena harga yang tinggi. Pemerintah setempat mestinya mendorong budidaya agar komoditi ini bisa memberi nilai tambah.

Liputan6.com, Simeulue: Bagi penggemar makanan laut, udang jenis lobster merupakan salah satu hidangan favorit. Salah satu daerah yang menjadi pemasok udang berukuran besar ini adalah perairan laut Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. Berbagai jenis lobster terdapat perairan ini, seperti lobster bambu, lobster batu, dan yang paling banyak dicari adalah lobster mutiara.

Kendati menjadi daerah penghasil lobster, harga jual di Simeulue relatif tinggi. Setiap pembeli harus merogoh kocek mencapai Rp 100 ribu untuk satu kilogram lobster. Hal inilah yang membuat lobster dari Simeulue kalah bersaing dengan daerah penghasil lainnya. Salah satu penyebab tingginya harga lobster Simeulue adalah tidak adanya langkah budidaya.

Tidak hanya lobster, perairan Simeulue sebenarnya juga kaya akan beragam jenis ikan hias. Sayangnya pemerintah daerah setempat belum melihat kekayaan itu sebagai potensi yang dapat dikembangkan. Akibatnya, komoditi ini belum memberi manfaat maksimal bagi perekonomian penduduk serta pendapatan daerah.(ADO/Teguh Dwi Hartono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.