Sukses

Jalur Sumbar-Riau Kembali Lumpuh

Longsoran baru terjadi dekat pengerjaan proyek pelebaran jalan di Kelok Sembilan, kilometer 147 dari arah Kota Padang, Sumbar. Tanah longsor menutup badan jalan sepanjang 50 meter.

Liputan6.com, Padang: Jalur lintas Sumatra Barat-Riau kembali lumpuh pada Ahad (24/12). Hujan lebat yang mengguyur membuat ruas jalan yang menghubungkan kedua provinsi itu longsor dan terban. Dalam pantauan SCTV, longsoran baru terjadi dekat pengerjaan proyek pelebaran jalan di Kelok Sembilan, kilometer 147 dari arah Kota Padang. Tanah longsor menutup badan jalan sepanjang 50 meter.

Perbaikan jalan sejauh ini tidak optimal karena longsor masih sering terjadi. Para pekerja terus membuat jalan darurat di sisi kiri jalan agar kendaraan dari kedua arah dapat lewat.

Akibat longsoran ini semua kendaraan dari Padang menuju Pekanbaru, Riau dan sebaliknya harus antre. Pilihan lainnya para pengendara bisa melintas di Kiliranjao sampai Teluk Kuantan, Riau yang jaraknya lebih jauh 200 kilometer dibanding jalur biasa. Longsornya jalur Padang-Pekanbaru ini merupakan kali keempat sejak sepekan terakhir [baca: Jalur Sumbar-Riau Masih Terputus].

Di Kalimantan Barat banjir merambah ke sejumlah kawasan seiring datangnya musim penghujan dan naiknya permukaan air laut. Banjir setinggi rata-rata 30 sentimeter menenggelamkan ruas jalan utama antarprovinsi.

Ruas Jalan Peniti, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak misalnya. Jalur utama menuju perbatasan Entikong ini kini tergenang air sepanjang lima kilometer. Akibatnya, jalur transportasi menuju sejumlah kabupaten dan perbatasan antarnegara seperti Singkawang, Sambas, dan Entikong terganggu.

Imbas banjir juga membuat beberapa kendaraan mogok setelah mesinnya terendam air. Para pemilik kendaraan roda dua terpaksa menaikkan kendaraan mereka ke truk untuk menghindari genangan air. Setiap sepeda motor yang diangkut dikenakan biaya Rp 5 ribu.

Banjir di Kalbar diperkirakan meluas dalam beberapa hari mendatang menyusul mulai turunnya hujan di daerah hulu di pedalaman Kalbar. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Kalbar belum menyiapkan antisipasi dan peringatan dini bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir.(AIS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.