Sukses

BPS Khawatir Minyak Tanah Memicu Inflasi

BPS meminta pemerintah memperbaiki sistem distribusi minyak tanah. Karena meski bulan ini inflasi lebih rendah dibanding bulan silam, kelangkaan minyak tanah dikhawatirkan memicu inflasi akhir tahun.

Liputan6.com, Jakarta: Badan Pusat Statistik khawatir kelangkaan bahan bakar minyak akan memicu kenaikan inflasi akhir tahun. Untuk itu BPS meminta pemerintah secepatnya memperbaiki kinerja distribusi minyak tanah. Demikian disampaikan BPS di Jakarta, Jumat (1/12).

Kekhawatiran BPS berasal dari meluasnya kelangkaan minyak tanah yang diikuti lonjakan harga sejumlah komoditas. Dari perhitungan BPS, jika harga minyak tanah naik hingga 10 persen maka sumbangan inflasi dari komoditas ini akan mencapai 0,24 persen. Karena itu sudah seharusnya pemerintah memperbaiki sistem distribusi minyak tanah [baca: Indef: 2007 Tahun Kritis Bagi SBY-Kalla].

Laporan inflasi bulanan yang dikumpulkan BPS menunjukkan pada November ini terjadi inflasi 0,34 persen. Sementara pada bulan silam sekitar 0,86 persen. Ini terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan yang mencapai 0,16 persen dan diikuti makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Sementara indeks kelompok perumahan 0,08 persen serta kelompok sandang 0,04 persen.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini